Baku Hantam Gegara Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Dua Pilot Korean Air Langsung Dipecat

| 08 Apr 2025 16:15
Baku Hantam Gegara Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Dua Pilot Korean Air Langsung Dipecat
Dua pilot Korean Air dipecat (X/KoreanAir)

ERA.id - Korean Air memecat dua pilotnya setelah terlibat dalam perdebatan sengit atas pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Kedua pilot itu bahkan terlibat baku hantam soal perbedaan pandangan tersebut.

Berdasarkan laporan Korea JongAng Daily, perkelahian itu terjadi selama pesawat Korean Air melakukan transit di Australia. Perselisihan bermula dari perbedaan pandangan tentang mantan Presiden Yoon Suk Yeol dan masalah pemakzulannya.

"Insiden tersebut terjadi pada 19 Desember 2024, di Brisbane, setelah penerbangan dari Incheon. Kedua pilot, yang hanya diidentifikasi sebagai Kapten A dan Perwira Pertama B, mulai berdebat di hotel mereka tentang topik politik, termasuk kontroversi darurat militer 3 Desember dan kepresidenan Yoon," demikian laporan tersebut, dilansir Yonhap News, Selasa (8/4/2025). 

Lantaran perdebatan itu terus meningkat, kedua pilot Korean Air justru terlibat baku hantam. Akibatnya, Kapten A mengalami cedera dan dibawa ke rumah sakit setempat.

Bukan hanya itu saja, kedua pilot tersebut tidak dapat mengikuti tugas penerbangan pulang. Korean Air pun mengirim awak pengganti ke Brisbane untuk menghindari gangguan penerbangan. Keduanya kembali ke Korea secara terpisah. 

Sementara itu, komite disiplin maskapai kemudian memecat kedua pilot tersebut. Komite tersebut juga menskors kapten ketiga di tempat kejadian selama tiga bulan.

Keputusan itu dilakukan oleh Korean Air dengan mementingkan keselamatan dan profesionalisme dalam keputusannya.

"Pilot harus beristirahat selama transit, dan perkelahian itu melanggar ekspektasi keselamatan dan citra perusahaan," kata maskapai penerbangan itu. 

Di sisi lain, pilot yang dipecat telah mengajukan keluhan kepada komisi tenaga kerja regional. Begitu juga dengan rekan pilot yang memulai petisi dengan meminta keringanan hukuman, dengan mencatat perkelahian itu terjadi saat tidak bertugas, di luar pesawat dan dengan pakaian kasual. 

Sementara Korean Air melarang perilaku yang merusak reputasinya, para pendukung berpendapat bahwa situasi dan keadaan tersebut memerlukan tanggapan yang lebih ringan.

Rekomendasi