Polisi Geledah Kantor dan Rumah Mantan Presiden Yoon Suk Yeol, Server Telepon hingga Dokumen Disita

| 16 Apr 2025 14:15
Polisi Geledah Kantor dan Rumah Mantan Presiden Yoon Suk Yeol, Server Telepon hingga Dokumen Disita
Polisi geledah kantor dan rumah Yoon Suk Yeol (Dok. Yonhap News)

ERA.id - Tim investigasi khusus darurat militer polisi memulai penggeledahan di kantor presiden dan kediaman presiden pada hari Rabu (16/4). Dari hasil penggeledahan itu, polisi menyita ponsel hingga server milik mantan Presiden Yoon Suk Yeol.

Seorang pejabat polisi mengatakan penggeledahan itu dimulai pada pukul 10:30 waktu setempat. Penggeledahan itu menargetkan server ponsel dan dokumen di kantor Yoon Suk Yeol.

"Waktu surat perintah penggerebekan dilaksanakan adalah pukul 10:13 pagi. Target penggerebekan adalah data terkait server telepon aman dan dokumen internal di kantor presiden," kata pejabat polisi, dikutip Korea JongAng Daily, Rabu (16/4/2025).

Diketahui, polisi bermaksud menyita saluran telepon aman milik mantan presiden Yoon Suk Yeol, beserta saluran telepon milik Kim Seong-hoon, mantan penjabat kepala Dinas Keamanan Presiden (PSS).

Penyitaan ini terkait dengan tuduhan menghalangi pelaksanaan surat perintah penangkapan terhadap Yoon. Polisi juga memulai penyelidikan di kantor PSS.

Yoon dan Kim sedang diselidiki atas tuduhan menghalangi surat perintah penangkapan pertama polisi terhadap Yoon pada bulan Januari.

Selain itu, Kim juga dituduh memerintahkan penghapusan catatan server telepon, yang termasuk dalam penyalahgunaan kekuasaan berdasarkan Undang-Undang Dinas Keamanan Presiden.

Sebelum penggeledahan hari ini, polisi telah berusaha mengamankan server telepon PSS, yang merupakan bukti utama. Namun upaya itu gagal karena Kim menolak bekerja sama dalam penggerebekan.

Rekaman CCTV kantor kepresidenan juga menjadi sasaran penggeledahan pada hari Rabu terkait dengan tuduhan pemberontakan terhadap mantan Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min.

Lee diduga memerintahkan pemutusan aliran listrik dan air di sejumlah media besar selama deklarasi darurat militer pada tanggal 3 Desember tahun lalu. Pada tanggal 18 Februari, polisi menggerebek kediaman dan kantor Lee di Seoul dan Sejong.

"Kami baru-baru ini mengajukan surat perintah penggerebekan tiga kali untuk memeriksa CCTV dan server telepon rumah persembunyian presiden terkait dengan tuduhan pemberontakan Lee, tetapi jaksa menolaknya," kata polisi.

Rekomendasi