Korea Utara Larang YouTuber hingga Influencer Bikin Konten di Negaranya

| 07 Jul 2025 20:05
Korea Utara Larang YouTuber hingga Influencer Bikin Konten di Negaranya
Wisata Korea Utara (Dok. KCNA)

ERA.idKorea Utara melarang influencer maupun konten kreator Barat untuk ikut dalam rangkaian tur pameran dagang internasional pada Oktober mendatang. Larangan itu merupakan permintaan khusus dari Korea Utara.

Agen perjalanan Young Pioneer Tours (YPT) mengatakan bahwa mereka akan membawa sekelompok wisatawan asing dalam sebuah perjalanan pada 24 Oktober hingga 1 November mendatang. Namun tur itu tidak terbuka untuk jurnalis, pembuat konten perjalanan, atau influencer. 

"Kami mengantisipasi bahwa negara itu resmi dibuka Kembali, mungkin akan ada pengawasan atau pembatasan yang lebih ketat terhadap influncer dan YouTuber yang mengikuti tur," kata salah satu pendiri YPT, Rowan Beard, dikutip AFP, Senin (7/7/2025). 

Meski demikian, perusahaan itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kapan Pyongyang akan membuka kembali delegasi media resmi. 

Diketahui wisatawan yang mengikuti rangkaian tur itu harus membayar 4.704 dolar AS (Rp46 juta). Mereka akan berangkat dari Beijing, China dan menuju Pameran Dagang Internasional Musim Gugur Pyongyang, yang merupakan pameran bisnis internasional terbesar di Korea Utara. 

Nantinya para peserta yang ikut memiliki kesempatan untuk berjalan-jalan di lebih dari 450 stan dagang yang memamerkan mesin, teknologi informasi, energi, farmasi, barang konsumsi, dan barang-barang rumah tangga. 

"Kamar Dagang Pyongyang akan menggelar presentasi VIP bagi kami untuk mendapatkan gambaran umum dan wawasan mendalam tentang ekonomi (Korea Utara)," kata YPT. 

Selain mengunjungi pameran dagang, perjalanan tersebut juga mencakup tempat-tempat wisata utama di Pyongyang serta kunjungan pertama ke Barat dalam lebih dari lima tahun ke Gunung Myohyang, yang memiliki museum berisi hadiah mewah yang diberikan kepada mantan pemimpin Korea Utara.

Diketahui Korea Utara memutuskan untuk menutup perbatasannya selama pandemi COVID-19. Negara yang terisolasi itu perlahan mulai membuka kembali perbatasannya dan mendirikan tempat wisata baru di Pyongyang. 

Rekomendasi