Kabinet Lebanon Mengundurkan Diri Pasca Ledakan dan Aksi Protes di Beirut

| 11 Aug 2020 08:00
Kabinet Lebanon Mengundurkan Diri Pasca Ledakan dan Aksi Protes di Beirut
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengumumkan pengunduran diri beserta kabinetnya pada Senin (10/8/2020) malam.

ERA.id - Pemerintahan Lebanon pimpinan Perdana Menteri Hassan DIab umumkan pengunduran diri pada Senin (10/8/2020) malam waktu setempat, seperti dilansir oleh CNN. Keputusan tersebut diambil kurang dari seminggu pasca terjadinya ledakan yang mengguncang ibukota Beirut Selasa lalu.

Dalam pidatonya, PM Diab mengungkapkan kekesalan terhadap elit politik Lebanon karena mempertahankan "institusi yang korup yang membayangi bangsa ini," seperti dikutip CNN.

"Kita telah berjuang sekuat dan sepatut mungkin," kata DIab kepada para anggota kabinetnya. "Namun, kita tak mampu menggulirkan perubahan itu."

Sebelumnya, 3 menteri kabinet telah mundur, hampir berbarengan dengan mundurnya 7 anggota parlemen Lebanon.

Krisis ekonomi memang telah mencekik rakyat Lebanon selama beberapa bulan terakhir, dengan nilai mata uang lira anjlok hingga 70 persen terhadap dolar AS.

Lantas, pada Selasa lalu, ledakan dahsyat dari 2.750 ton metrik amonium nitrat meledak di Pelabuhan Beirut pada pukul 18.06 waktu setempat. Sedikitnya 157 orang tewas dan 6.000 orang luka-luka.

Kerusakan di kota Beirut begitu besar. Para ahli menaksir ongkos rekonstruksi kota pesisir itu akan memakan duit setara triliunan rupiah.

Menyikapi terjadinya ledakan Selasa lalu yang ditengarai sebagai akibat sikap abai dan mental korup dari elit politisi Lebanon, ribuan warga Lebanon turun ke jalan selama akhir pekan lalu (8-9/8/2020).

Bentrokan sempat terjadi antara warga yang melempari poisi dengan batu dan kembang api, serta tim keamanan yang berusaha membubarkan demonstrasi dengan gas air mata dan peluru tajam.

Perdana Menteri Hassan Diab naik tahta pada Desember lalu, dua bulan setelah demonstrasi besar menurunkan rezim sebelumnya. Pemerintahan Diab sendiri diisi oleh para teknokrat dan didukung partai politik utama serta kelompok militer Hezbollah.

Dengan momentum lengsernya Kabinet Diab, maka Lebanon untuk ketiga kalinya bakal memulai proses pemilihan perdana menteri dalam waktu kurang dari setahun.

Tags : Libanon
Rekomendasi