Pria Asal Saudi Klaim Temukan Batu dari Neraka yang Dibawa Burung Ababil

| 18 Aug 2020 21:00
Pria Asal Saudi Klaim Temukan Batu dari Neraka yang Dibawa Burung Ababil
Batu yang diklaim dari neraka

ERA.id - Batu yang dibawa pasukan burung ababil untuk mengusir pasukan gajah yang hendak menghancurkan Kakbah ribuan tahun silam, konon telah ditemukan oleh lelaki asal Arab Saudi, Saleh Al Musfer Gamdi (67). Itu menurut pengakuannya dan entah bagaimana cara menguji kebenarannya.

Kata Gamdi, ia menemukan batu ababil yang dianggap dari neraka tersebut, di bagian selatan lembah Wadi Jarb, perbatasan antara Saudi-Yaman ketika tengah berburu hewan buas. Ia yakni, batu itulah yang dibawa burung ababil sesuai ayat dalam Al-Qur'an.

Batu seberat 131 gram tersebut tidak jelas bermotif apa. Namun, diyakini memiliki gambar burung dan gajah. Sama persis seperti yang dituliskan dalam surat Al-fil mengenai kisah pasukan gajah dan burung ababil.

Daerah tersebut dulu dikenal sebagai Green Wadi, tempat Abrahah dan tentara gajah itu tinggal selama jangka waktu tertentu sebelum menuju Makkah.

Ilustrasi burung ababil mengalahkan pasukan gajah. (Foto: Istimewa)

Dalam surah Al-fil diterangkan, Allah SWT mengirim burung ababil untuk melemparkan batu Sijjil (kerikil neraka) untuk menghancurkan bala tentara yang dipimpin oleh panglima perang Yaman, Abrahah, sebelum munculnya Islam untuk menghancurkan Kakbah di Mekkah.

"Setahun setelah saya menemukan batu, saya meminta seorang teman Mesir yang kerabat bekerja di bidang arkeologi."

"Mereka menghubungi saya dan meminta saya untuk mengirim mereka gambar dari batu itu," kata Gamdi.

Diperkirakan oleh para ahli, batu tersebut berumur 1.442 tahun. Sementara berita penemuan batu bernilai historis tinggi itu dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru Saudi.

Gamdi mengungkapkan setahun kemudian batu tersebut ditawar USD 4 juta atau sekitar Rp46 miliar (Dengan asumsi satu dolar Rp 11.627) oleh seorang kolektor benda antik, namun ditolak.

Bahkan dinas pariwisata Saudi memintanya untuk menyerahkan batu itu pun ditolaknya. "Setelah serangkaian pesan dan panggilan telepon, mereka mengatakan mereka akan membeli batu untuk 4 juta dolar."

"Beberapa saat kemudian, departemen pariwisata di Al Baha (Saudi Arabia bagian selatan) meminta saya untuk menyerahkan batu, tetapi aku tetap menolak," katanya saat itu.

Rekomendasi