ERA.id - Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara, telah lama tak muncul ke muka publik Korea Utara. Spekulasi bermunculan, termasuk bahwa sang diktator kemungkinan tengah mengalami koma.
Dugaan ini disampaikan oleh Chang Song-min, bekas asisten Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, setelah munculnya berita bahwa Kim Jong-un telah melimpahkan sejumlah kekuasaannya pada sang adik, Kim Yo-jong.
"Menurut penilaian saya, ia sedang dalam kondisi koma. Namun, hidupnya belum usai," kata Song-min kepada sejumlah media Korea Selatan, akhir pekan lalu (23/8/2020). Pernyataannya tersebut lantas juga dikutip di sejumlah tabloid seperti Mirror dan New York Post.
"Struktur suksesi belum benar-benar dibentuk. Sehingga, Kim Yo-jong diajukan karena kondisi vakum tidak bisa dibiarakan untuk waktu yang terlalu lama."
Kim Jong Un reportedly in a coma as his sister Kim Yo Jong takes control https://t.co/6FKku2YI1A pic.twitter.com/MHR66mUUR4
— New York Post (@nypost) August 23, 2020
Pernyataan Song-min ini diberikan beberapa saat setelah badan intelijen National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan mengumumkan bahwa Jong-un mendelegasikan sejumlah kekuasaan pada adiknya "untuk mengurangi stres," meski sang diktator tetap akan memiliki kuasa absolut.
Seperti dilansir Mirror, Kim Jong-un saat ini diperkirakan berusia 36 tahun. Muncul kabar bahwa beberapa saat yang lalu ia menjalani operasi pemasangan cincin jantung.
Sempat muncul rumor bahwa operasi jantung tersebut tidak berjalan sukses. Bahkan ada pula kabar burung bahwa Jong-un meninggal. Namun, rumor itu terbantah saat Kim Jong-un terlihat menghadiri upaca pembukaan sebuah pabrik pupuk di Suchon, kota yang terletak 48,3 kilometer utara Pyongyang, ibukota Korea Utara.
Sejumlah pihak berpendapat bahwa fakta apapun mengenai meninggalnya Pemimpin Tertinggi Korea Utara akan menjadi "bencana bagi rakyatnya." Chris Mikul, penulis buku tentang Kim Jong-un yang berjudul My Favourit Dictators, mengatakan bahwa Jong-un adalah yang paling "murah hati" dibandingkan para pendahulunya.
"Meski tidak ada yang menginginkan berlanjutnya kesuksesan seorang diktator brutal, meninggalnya Kim Jong-un bukanlah berita yang baik untuk dunia," kata Mikul pada tabloid Express.
Tidak diketahui seperti apa kondisi pedesaan Korea Utara yang sebenarnya, juga tentang seberapa banyak warga yang menderita kelaparan. Namun, Jong-un dirasa Mikul yang paling "punya perhatian pada kesejahteraan warga."
Pernah bersekolah di Swiss, Jong-un dikenal telah mengalami "Eropanisasi". Ia menyukai video gim dan olahraga basket. Ia juga sering menggelar konser gratis bagi warganya, termasuk satu konser berisi tokoh-tokoh Disney.
"Agak seram mengatakan bahwa ada baiknya Kim Jong-un tetap memerintah [di Korea Utara], karena nampaknya ekonomi negara itu jadi lebih baik di bawah kendalinya. Atau setidaknya sama baiknya dengan yang sudah-sudah."
Sampai saat ini, kebenaran rumor kesehatan Kim Jong-un yang dihembuskan oleh Song-min masih belum bisa dikonfirmasi. Korea Utara masih hanya memberikan informasi melalui kantor berita milik negara, Korean Central News Agency (KCNA) di samping terus menjalankan kebijakan negara yang tertutup.