ERA.id - Rombongan paus pembunuh dikabarkan menunjukkan kebiasaan "aneh" dan "mengkhawatirkan" di Selat Gibraltar selama dua bulan terakhir. Menurut laporan para pelaut Spanyol dan Portugal, rombongan paus tersebut sering sengaja menubruk kapal hingga kadang merusak bagian kemudi (rudder).
Setidaknya, dari kejadian yang berlokasi dari pantai utara hingga selatan Spanyol, dua kapal telah melaporkan sinyal S.O.S. karena bertemu paus pembunuh yang berperilaku tidak biasa. Seorang kru kapal dikabarkan terluka akibat kapalnya diseruduk oleh hewan yang juga memiliki sebutan paus orca.
Berdasarkan laporan The Guardian, insiden serangan paus orca terjadi di lepas pantai A Coruña, Spanyol, Jumat (11/9/2020). Sebuah kapal berbendera Inggris dengan panjang 10,97 meter melaporkan telah diseruduk paus orca sebanyak 15 kali. Kapal tersebut menjadi kehilangan kendali dan akhirnya harus ditarik ke pelabuhan terdekat.
Paus orca adalah bagian dari spesies lumba-lumba yang memiliki sifat sosial dan cerdas. Para peneliti paus orca di Selat Gibraltar mengatakan bahwa kawanan paus ini memang umumnya tertarik pada kapal yang melintas dan bahkan berani mendekati kapal-kapal tersebut. Namun, peneliti jarang mengetahui adanya serudukan paus dengan tenaga sekuat yang dilaporkan akhir-akhir ini.
Otoritas kelautan Spanyol mengingatkan para pelaut untuk menjaga jarak dengan kawanan paus orca. Namun pelaut mengaku kesulitan untuk melakukan hal tersebut karena kawanan paus tampak mengejar kapal-kapal tersebut.
Saat ini peneliti mengaku masih terlalu dini untuk menyimpulkan apa yang sedang terjadi. Mereka setuju bahwa kebiasaan para paus pembunuh tersebut "sangat tidak biasa" dan "mengkhawatirkan", dan mungkin mensinyalir tingkat stres yang terdapat di populasi paus orca yang tengah terancam punah.