Israel Kembali 'Lockdown' Nasional Mulai Jumat Ini

| 14 Sep 2020 07:30
Israel Kembali 'Lockdown' Nasional Mulai Jumat Ini
Seorang warga Israel berada di sebuah pusat perbelanjaan. (Reuters)

ERA.id - Israel akan kembali menjalani karantina berskala nasional (lockdown) selama tiga pekan dimulai Jumat ini (18/9/2020), seperti dikatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu lalu.

Karantina nasional ini akan bertepatan dengan musim liburan warga Yahudi. Seluruh warga Israel nantinya tidak diperbolehkan untuk bepergian melebihi 500 meter dari rumah masing-masing, kecuali ke tempat kerja atau sejumlah tempat yang operasionalnya dibatasi.

Seperti dilaporkan Reuters, sekolah dan mall akan tutup, namun, supermarket dan apotek tetap akan buka. Sektor pelayanan publik akan dijalankan oleh sedikit karyawan. Perusahaan swasta tidak diwajibkan untuk tutup sejauh mereka tidak menerima pengunjung.

"Saya tahu aturan ini bakal banyak merugikan kita," kata Netanyahu melalui siaran televisi. "Kita tidak terbiasa menjalani masa liburan dalam kondisi seperti ini. Dan tentunya kita tak bisa merayakan momen (liburan) ini bersama keluarga besar kita."

Netanyahu, yang makin dikritik perihal caranya menangani krisis virus korona ini, telah meminta menteri keuangan Israel untuk menyiapkan stimulus ekonomi untuk membantu bisnis yang terdampak oleh karantina nasional. Seperti di negara-negara lain, pandemi korona juga telah berdampak buruk pada ekonomi Israel hingga menyeret negara tersebut ke resesi ekonomi dengan kerugian mencapai 6,5 miliar shekel (Rp27,94 triliun).

Israel sudah pernah menerapkan lockdown pada bulan April lalu, yaitu ketika virus korona pertama kali terdeteksi di wilayah tersebut. Hasilnya, jumlah kasus infeksi COVID-19 harian bisa ditekan menjadi maksimal dua digit saja di populasi Israel yang berjumlah total 9 juta penduduk.

Namun, ketika lockdown dicabut, angka infeksi korona melonjak hingga melampaui 4.000 pekan lalu. Pada Sabtu (12/9/2020) saja, terdapat 2.715 kasus korona baru, memicu munculnya sinyal darurat dari sistem kesehatan setempat.

Rekomendasi