Jelang Pemilu AS, Selena Gomez 'Surati' Petinggi Facebook dan Instagram

| 20 Sep 2020 11:04
Jelang Pemilu AS, Selena Gomez 'Surati' Petinggi Facebook dan Instagram
Selena Gomez (Dok. Instagram Selena Gomez)

ERA.id - Mantan aktris cilik Selena Gomez secara terbuka 'menyurati' para petinggi platform media sosial, Facebook dan Instagram. Hal ini dilakukan jelang pemilu di Amerika Serikat. 

Melalui Instagram pribadinya, Gomez membagikan isi pesan yang dia tujukan ke Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg. Dari tangkapan layar itu, dia mengatakan saat ini Facebook dan Instagram lebih banyak dipakai untuk menyebarkan berita hoaks. 

"Mark dan Sheryl. Selena disini. Kami punya masalah serius. Facebook dan Instagram digunakan untuk menyebarkan kebencian, informasi yang salah, rasisme dan kefanatikan," demikian isi pesan Gomez ke dua petinggi Facebook itu dikutip Minggu (20/9/2020). 

Gomez yang memiliki 193 juta pengikut di Instagram dan 77 juta di Facebook ini juga meminta kedua raksasa media sosial itu turun tangan dan bertindak cepat atas keresahan yang terjadi, bukan cuma Gomez tapi banyak orang. 

"Harap matikan grup dan pengguna yang berfokus pada penyebaran kekerasan ujaran kebencian dan informasi yang salah. Masa depan kita bergantung padanya," lanjut Selena. 

Permintaan khusus ini sengaja Gomez lakukan menjelang pemilihan umum Presiden di Amerika Serikat. Menurutnya di masa seperti ini, banyak sekali informasi yang menyimpang dan bisa mempengaruhi banyak hal. Lebih lanjut pelantun "Rare" itu juga menegaskan pentingnya penyaringan informasi sebelum dibagikan ke banyak orang. 

"Harus ada pengecekan fakta dan akuntabilitas," katanya. 

Selain Selena Gomez beberapa rekan selebritas Hollywood lainnya juga menyuarakan hal yang sama. Tagar #StopHateforProfit pun digaungkan Kim Kardashian, Jamie Foxx, Mark Ruffalo, Katy Perry, Dwyane Wade, dan masih banyak lagi. 

Gerakan yang dimulai dari koalisi kelompok sipil di Amerika Serikat ini sudah berjalan sejak bulan Juni. Fokus utamanya ialah untuk menghentikan iklan yang berpotensi hoaks ke publik. Para selebritas yang mendukung pun kabarnya akan menghapus media sosial mereka selama 24 jam.

Rekomendasi