ERA.id - Nilai kekayaan pendiri Tesla Elon Musk bertambah 100,3 miliar dolar AS (Rp1.416 triliun) tahun ini, mengungguli para biliuner dunia yang namanya tercantum dalam 500 orang terkaya versi Bloomberg.
Dalam informasi Bloomberg Billionaires Index yang dirilis pada Senin (23/11/2020) kekayaan pria berumur 49 tahun ini meroket dari 7,2 miliar dolar AS menjadi 127,9 miliar AS akibat naiknya harga saham perusahaan mobil listrik miliknya, Tesla.
Dengan ini, Elon Musk kini menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya, atau bisa kita sebut 'sultan', nomor dua di dunia.
Seperti dilansir Al Jazeera, meroketnya nilai kekayaan Elon Musk didorong oleh perkembangan di sektor kendaraan listrik, yang nilai pasarnya mencapai 500 miliar dolar AS setelah nilai saham Tesla terus bergulir naik pada Selasa lalu.
Tiga-perempat nilai kekayaan Musk sendiri disumbang oleh kepemilihan saham di Tesla. Di samping itu ia juga menjadi salah satu pemilik perusahaan pembuatan roket luar angkasa Space Exploration Technologies Corp., atau SpaceX.
Tahun ini juga menjadi kali kedua posisi Bill Gates, pendiri pengembang perancang lunak Microsoft Corp, tersingkirkan dari posisi dua besar daftar orang terkaya versi Bloomberg. Setelah sempat menghuni posisi orang terkaya di dunia, Gates pada tahun 2017 kalah kaya dari Jeff Bezos, pemilik perusahaan ritel online Amazon.com. Nilai kekayaan Gates saat ini ditaksir sekitar 127,7 miliar AS, jumlah yang sudah 'banyak' berkurang mengingat ia juga telah menyumbangkan dana 27 miliar dolar AS untuk aksi kemanusiaan sejak tahun 2006.
Pengumuman Bloomberg pada hari Senin juga menandai konstelasi baru antara dua figur publik yang sering kali saling kritik via Twitter. Beberapa saat lalu Elon Musk menyebut Gates "tak tahu apa-apa" soal truk listrik. Sementara, Bill Gates, yang yayasannya menjadi salah satu penyandang dana banyak riset vaksin COVID-19, kerap mengritik Musk yang mengaku skeptis pada validitas data pandemi korona.
Tahun ini juga menjadi tahun yang sangat menguntungkan bagi orang-orang terkaya di dunia, meski mayoritas populasi dunia yang berada di kelas pekerja dan kalangan miskin harus mengalami PHK dan dampak resesi ekonomi. Berdasarkan data Bloomberg, total kekayaan 500 orang terkaya di dunia tahun ini bertambah 23 persen, atau mencapai 1,3 triliun dolar AS.