'Black Lives Matter', Dua Tim Liga Champions Tolak Rasisme di Lapangan

| 10 Dec 2020 17:07
'Black Lives Matter', Dua Tim Liga Champions Tolak Rasisme di Lapangan
Para pemain tim Paris Saint-Germain berlutut di awal pertandingan lanjutan Liga Champions, Rabu (9/12/2020), sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan 'Black Lives Matter'. (Foto: Paris Saint-Germain)

ERA.id - Pemain klub Paris Saint-Germain (PSG) dan Istanbul Basaksehuir menyelesaikan pertandingan final seleksi grup untuk Liga Champions, Rabu (10/12/2020) dengan sentimen penuh dukungan terhadap kampanye anti-diskriminasi rasial dan unjuk rasa 'Black Lives Matter'.

Seperti diketahui, pada Selasa, seluruh tim PSG dan Basaksehir melakukan walkout keluar lapangan menyusul pernyataan rasis yang dilontarkan salah satu wasit pertandingan tersebut.

Kala itu pertandingan harus dihentikan di menit ke-14 karena terjadi keributan karena wasit keempat asal Rumania, Sebastian Coltescu, dituduh memanggil asisten pelatih Basaksehir Pierre Webo, yang asli Kamerun, sebagai "Orang Hitam" atau "negru" dalam bahasa Rumania.

"Wasit keempat itu menggunakan kata yang tidak pantas terhadap Pierre Achille Webo. Wasit juga tidak melakukan hal yang semestinya ia lakukan. Maka kami harus menunjukkan bahwa kami mendukung Webo," kata pelatih Basaksehir Okan Buruk.

Mikrofon televisi di stadion yang tanpa penonton itu bisa menangkap teriakan Webo yang berulang kali bertanya kenapa sang wasit menggunakan istilah bernada rasis kepadanya.

"Webo sangat marah. Kami memberinya dukungan, namun, seharusnya orang lain lah yang merasa bersalah, yaitu orang yang menggunakan kata tersebut," kata Buruk.

Di hari Selasa, tim asal Turki menolak melanjutkan pertandingan selama Coltescu masih bertindak sebagai wasit keempat.

Pertandingan akhirnya baru dilanjutkan pada Rabu dengan kemenangan 5-1 untuk PSG, sementara pemain termahal di dunia, Neymar, melakukan hattrick. Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap aksi walkout yang dilakukan PSG dan Basakhsehir. Seperti disampaikan Aljazeera, Neymar menyatakan bahwa rasisme "tak punya tempat dalam sepak bola maupun dalam kehidupan."

"Kadangkala dalam kondisi ekstrim hal seperti ini (walkout) harus dilakukan agar dunia bisa sedikit berubah," kata Neymar, yang bersama pemain lainnya berkumpul di lingkaran tengah lapangan dan berlutut sebagai bentuk dukungan atas gerakan Black Lives Matter yang menyuarakan perlindungan hak sipil bagi warga kulit hitam di dunia.

Para pemain juga tampak menggunakan kaos dengan slogan "No To Racism" (Katakan Tidak Pada Rasisme) selagi melakukan pemanasan di dalam Stadion Parc des Princes. Beberapa spanduk besar dengan slogan yang sama juga terpampang di kursi penonton.

"Apa yang terjadi ini tak bisa diterima. Dalam masa seperti ini, kita tak bisa saling membeda-bedakan diri berdasarkan warna kulit atau ras," kata Neymar kepada kanal televisi Prancis, RMC Sport.

"Rasisme tak punya tempat di sepak bola, ataupun di kehidupan nyata, atau di olah raga lain. Sikap kami adalah yang terbaik."

Aksi rasisme oleh wasit pertandingan Liga Champions itu kini menunggu proses penyelidikan oleh badan otoritas sepak bola Eropa UEFA.

 

 

Rekomendasi