ERA.id - Vaksinasi massal di Amerika Serikat dijadwalkan paling cepat berlangsung pada Senin (14/12/2020) karena Pfizer Inc bersama mitranya telah mengirim vaksin ke seluruh wilayah AS pada hari Minggu, demikian dikatakan Jenderal Gustave Porna, ketua divisi operasional Operation Warp Speed, dikutip ANTARA.
Operation Warp Speed merupakan kemitraan antara pemerintah dan swasta yang dibentuk oleh Pemerintah AS guna mempercepat pengembangan, produksi, dan penyaluran vaksin, obat-obatan, serta alat tes COVID-19.
Jenderal Perna saat jumpa pers via telepon, Sabtu (12/12/2002), mengatakan tenaga kesehatan dan orang lanjut usia yang berada di panti jompo akan masuk dalam kelompok pertama yang menerima vaksin COVID-19.
Setidaknya, ada 2,9 juta orang yang akan divaksinasi bulan ini di AS.
Tenaga kesehatan kemungkinan akan divaksinasi Senin, sementara orang lanjut usia di panti jompo akan disuntik akhir minggu depan, ujar Perna.
Ia menjelaskan terlepas dari persiapan yang telah dilakukan berbulan-bulan, menyalurkan vaksin ke 330 juta jiwa bukan perkara mudah. Pihak perusahaan dan pemerintah masih menghadapi tantangan logistik yang cukup besar, kata Perna.
Pasalnya, vaksin COVID-19 buatan Pfizer, perusahaan farmasi AS, bersama BioNTech, perusahaan asal Jerman, harus selalu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius, sehingga proses pengirimannya membutuhkan cara dan peralatan yang cukup rumit.
"Banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan. Ini belum berakhir. Kami tahu jalan ke depan akan sulit," kata Perna.
Badan Pengawas Obat-Obatan AS (FDA) pada Jumat (11/12) menerbitkan izin pakai untuk vaksin COVID-19 buatan Pfizer. Jumlah pasien COVID-19 di AS terus bertambah dan korban jiwa mencapai angka ribuan per harinya. Sementara itu, unit layanan intensif di rumah sakit mencapai kapasitas maksimalnya.
Sejauh ini, lebih dari 295.000 warga AS tewas karena COVID-19.