ERA.id - Ada agama bernama Jainisme di India. Kepercayaannya, para penganut Jainisme dilarang makan sayur tertentu, daging, dan madu. Apa sih alasannya? Padahal makanan itu enak.
Sebelum membahasnya lebih jauh, Jainisme adalah salah satu agama India tertua dan terekstrem di dunia, dan saat ini memiliki pengikut aktif sekitar 5 juta orang. Jainisme dari kata Sanskerta Jin, yang artinya menaklukan, dan mencerminkan upaya pengikut Jains untuk terus menaklukan kebutuhan, gairah, dan ketergantungan duniawi.
Jika sanggup melakukan aturan itu, mereka akan mendapat moksha (pencerahan) yang dipercaya akan mengeluarkan mereka dari siklus kelahiran kembali, sehingga mereka tidak harus kembali dilahirkan ke dunia yang kacau ini.
Jain punya filosofi yakni ahimsa atau tanpa kekerasan bagi semua makhluk hidup yang ingin mencapai moksha. Pengikut Jain juga meyakini karma menyelimuti semua makhluk hidup, yang artinya mereka semua memiliki jiwa. Ini mencakup serangga, tanaman, akar tumbuhan, dan mikroorganisme.
Nah karena dasar dari ahimsa itu, pengikutnya tidak boleh memakan daging, ikan, telur, bawang putih, bawang bombay atau akar sayuran lainnya, madu (dianggap sebagai kekerasan terhadap lebah), alkohol, makanan fermentasi (dianggap sebagai kekerasan terhadap mikroorganisme), air yang belum disaring (mungkin memiliki organisme kecil di dalamnya), jamur, dan ragi.
Bagi pengikut Jainisme yang ekstrem, mengonsumsi makanan yang sudah menginap semalam juga tidak diperbolehkan, karena ini adalah bentuk kekerasan terhadap mikroorganisme atau serangga kecil yang mungkin sudah mulai menaungi makanan tersebut.
Bagian paling ekstrem dari restriksi diet religius Jain adalah praktek santhara, sebuah sumpah untuk membunuh diri secara rela dengan cara berpuasa. Saat ini diterapkan oleh sekitar 200 pemeluk Jain setiap tahun—biasanya oleh orang berumur, sakit, dan sudah tidak memiliki keterikatan duniawi—bentuk puasa mematikan ini dipandang sebagai cara untuk memurnikan tubuh.