ERA.id - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Zona Hijau Bghdad menjadi target serangan roket, Minggu (20/12/2020), menurut sejumlah sumber.
Pejabat keamanan Irak menyatakan ke Associated Press bahwa sistem pertahanan C-RAM di kompleks kedutaan telah menembak jatuh roket yang mengarah ke lokasi tersebut, menimbulkan kerusakan di kompleks hunian dan lapangan parkir terdekat. Tidak ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.
"Kedutaan Besar AS mengonfirmasi adanya roket yang mengarah ke Zona Internasional (Zona Hijau) hingga terjadinya kontak dengan sistem pertahanan kedutaan," demikian disebutkan dalam pernyataan kedutaan tersebut.
"Kami mendesak pemimpin politik dan pemerintahan Irak untuk bertindak mencegah serangan-serangan seperti ini, lalu mengadili mereka yang telah melancarkan serangan tersebut," sebut pernyataan tersebut.
Sebuah video diunggah Joyce Karam, koresponden media The National, ke Twitter pada dini hari Senin. Video yang diambil pukul 21.00 waktu setempat itu menunjukkan tiga ledakan di langit Baghdad, insiden yang disebut Joyce sebagai bentuk serangan "Roket Katyusha dan mortar."
BREAKING : US Embassy in Baghdad #Iraq targeted with barrage of Katyusha Rockets and mortar shells.
Video shows some getting intercepted. It’s 9 pm in Baghdad now: pic.twitter.com/QjrN29Yp9m
— Joyce Karam (@Joyce_Karam) December 20, 2020
Sementara itu, koresponden media AFP menyebutkan ada lima ledakan yang terjadi pada Minggu malam.
Serangan pada Minggu malam terjadi menjelang momen satu tahun terbunuhnya jenderal Iran, Qassem Soleimani. Pembunuhan tersebut dikatakan merupakan hasil perintah dari Washington.
Kedutaan Besar AS pada awal Desember ini telah menarik sejumlah diplomat sebagai bentuk antisipasi atas bakal terjadinya pembalasan dari kelompok pendukung pemerintah Iran.
Secara mengejutkan, sejumlah kelompok telah menyatakan kecaman mereka terhadap serangan ke Kedutaan Besar AS, Minggu lalu. Pernyataan ini datang dari pemuka agama sekaligus mantan pemimpin militer Moqtada al-Sadr. Kelompok Kataeb Hezbollah, yang merupakan grup paramiliter Syiah Irak, yang dituduh menjalankan serangan ini, juga mengatakan bahwa "melakukan pengeboman di Kedutaan Besar (AS) di saat seperti ini berada di luar perintah kami."
Pemerintahan Donald Trump menuduh Iran sebagai dalang di balik serangan tersebut. Ia menyebut rezim pemerintahan Iran hendak menyerang keberadaan AS di Irak. Ia juga memperingatkan akan menutup kedutaan di Baghdad bila pemerintahan Irak gagal mengendalikan serangan semacam itu di waktu-waktu mendatang.