ERA.id - Peristiwa bencana dan kejadian alam di Indonesia ternyata mendapat perhatian dari pemimpin Katolik Dunia, Sri Paus Fransiskus. Pimpinan tertinggi Vatikan ini mengajak masyarakat dunia untuk mendoakan Indonesia yang tengah dilanda bencana.
"Mari kita berdoa bersama untuk saudara-saudara kita di Sulawesi, di Indonesia yang terkena gempa bumi yang kuat," kata Paus Fransiskus, di akun Twitter @pontifex.
"Semoga Tuhan menghibur dan mendukung upaya semua orang yang terlibat dalam memberikan bantuan. Mari kita juga mendoakan para korban kecelakaan pesawat di Indonesia," tutur Sri Paus.
Let us pray together for our brothers and sisters of Sulawesi, in Indonesia, hit by a strong earthquake. May the Lord console and sustain the efforts of all those who are engaged in bringing aid. Let us also pray for the victims of the airplane accident in Indonesia.
— Pope Francis (@Pontifex) January 17, 2021
Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo mengajak kepada pemerintah dan masyarakat untuk bahu membahu bergotong royong membantu korban yang tertimpa bencana.
"Peristiwa gempa bumi di Sulawesi mengajak kita bersama untuk melibatkan solidaritas bersama," kata Romo Benny.
Romo Benny menjelaskan, dengan cara bahu membahu dan gotong royong secara materil, moril merupakan kewajiban setiap kelompok maupun individu manusia untuk mengurangi beban korban.
"Dengan cara tersebut merupakan implementasi nilai-nilai Pancasila," tuturnya.
Dia juga mengingatkan, semua bencana yang terjadi di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama tidak hanya pemerintah akan tetapi setiap kelompok dan individu.
"Kita harus memiliki kasih sayang dengan setiap manusia, bencana ini merupakan panggilan rasa itu," kata Romo Benny.
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat bertambah menjadi 84 orang.
"Rincian korban meninggal 73 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Senin (18/1).
Selain itu, tercatat 679 orang luka ringan serta 253 orang mengalami luka berat yaitu 189 luka berat di Mamuju dan 64 luka berat di Majene.