ERA.id - Sementara korban jiwa akibat pandemi COVID-19 di Amerika Serikat mendekati angka 400.000 jiwa, pada Selasa (19/1/2021) pukul 5.30 sore waktu setempat atau sehari menjelang hari pelantikannya sebagai presiden AS, Joe Biden akan memimpin upacara dukacita atas segala yang terjadi selama satu tahun terakhir.
Melansir New York Times, sang presiden-terpilih tiba di ibu kota Washington D.C. pada Selasa sore. Di monumen Lincoln Memorial ia memimpin upacara penghormatan, di mana 400 lampu suar akan dinyalakan di sekeliling kolam di kompleks tersebut. Setiap lampu akan mewakili 1.000 warga Amerika yang wafat selama pandemi ini.
Pada Senin malam lalu, Presiden Trump menyatakan membuka kembali AS bagi wisatawan asal Eropa dan Brazil, padahal aturan tersebut diberlakukan untuk menghalu masuknya varian virus COVID-19 yang sangat infeksius. Di sisi lain, rumah-rumah sakit AS telah kewalahan dengan melonjaknya jumlah pasien korona pascaliburan Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, program vaksinasi di AS berjalan lambat.
Jennifer Psaki, orang yang akan menjadi sekretaris pers Gedung Putih di bawah pimpinan Joe Biden, menyatakan bahwa pemerintahan baru AS nantinya akan segera membatalkan aturan yang diumumkan Senin malam tersebut.
"Karena pandemi memburuk, dan varian-varian baru yang infeksius bermunculan di seluruh dunia, ini bukan saat yang tepat untuk menyudahi larangan perjalanan internasional," kata Psaki lewat cuitan di Twitter.
Di Washington, pada Selasa sore, bersamaan dengan acara di Lincoln Memorial juga diadakan sejumlah upacara peringatan di beberapa tempat di AS, seperti Empire State Building di New York, Space Needle di Seattle, dan beberapa monumen lainnya. Kota kelahiran dan domisili Biden, yaitu Scranton dan Wilmington, juga menyelenggarakan acara serupa.
Direktur eksekutif komite pelantikan Joe Biden, Tony Allen, yang juga Presiden Delaware State University, menyatakan bahwa upacara pelantikan "mewakili sebuah permulaan dari perjalanan bangsa Amerika - perjalanan yang memperbarui komitmen bangsa ini dalam menghormati mereka yang telah wafat dan bangkit kembali untuk menghormati jiwa mereka."