ERA.id - Panas ekstrem menerjang Australia bagian tenggara pada Senin, (25/1/2021), memicu kebakaran kawasan semak-semak di dekat kota Adelaide.
Melansir ANTARA, enam pesawat pemadam kebarakan serta para kru pemadam di darat berupaya memadamkan api di Adelaide Hills.
Sejuh ini tercatat dua rumah rusak atau hancur, sebut pejabat negara bagian. Investigas tengah dijalankan untuk mengetahui penyebab pasti insiden kebakaran tersebut.
"Kita masih berupaya untuk mengendalikan ini," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison kepada media.
Risiko bahaya kebakaran telah diturunkan pada Senin. Namun, penduduk diminta untuk tetap waspada dan bersiaga. "Hal baiknya adalah tidak ada angin seperti yang sebelumnya diperkirakan," kata wakil pimpinan dinas pemadam kebakaran South Australia, Yvette Dowling.
Dowling menambahkan bahwa suhu dingin disertai angin diharapkan akan menjinakkan api pada Senin sore.
Suhu udara melonjak hingga lebih dari 40 derajat Celsius di wilayah tenggara, namun kemudian turun drastis seiring dengan perubahan suhu menjadi dingin yang muncul lebih awal di Negara Bagian Victoria, yakni penurunan sekitar 10 derajat dalam 10 menit, menurut Biro Meteorologi.
Suhu panas yang memicu api diperkirakan akan berlanjut menerjang kota terbesar di negara itu, Sydney, pada lain hari, sebelum suhu di kawasan tersebut turun ke level 20-an derajat Celsius.
Bagaimanapun, ancaman kebakaran di Australia secara keseluruhan pada tahun ini cukup kontras dibandingkan musim panas tahun lalu , yang disebut sebagai 'Musim Panas Kelam', ketika kebakaran hutan hebat menewaskan 33 orang dan miliaran hewan, serta menghanguskan lebih dari 24 juta hektar lahan.