Brazil Hentikan Unit Antirasuah 'Car Wash', Momok Para Koruptor

| 04 Feb 2021 17:29
Brazil Hentikan Unit Antirasuah 'Car Wash', Momok Para Koruptor
Penyidik antirasuah saat menjalankan investigasi aksi pencucan uang 'Car Wash' di Brazil. (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Unit antikorupsi Car Wash di Brazil secara resmi berhenti beroperasi, menandai akhir dari sebuah era operasi besar penangkapan figur politik dan bisnis di Amerika Latin yang melibatkan diri dalam aksi rasuah.

Tim ini sudah berhenti beroperasi pada hari Senin, namun, pengumuman pembubaran baru diberikan di hari Rabu, (3/2/2021) oleh kantor kejaksaan federal Brazil (MPF).

Para penyidik dalam tim tersebut setelah ini akan bekerja dalam unit sindikat kejahatan dalam MPF, di mana mereka akan melanjutkan kerja-kerja mereka, demikian disebutkan dalam pernyataan tertulis yang dikutip Reuters.

Satuan tugas antirasuah ini bermula dari sebuah penyelidikan terhadap aksi pencucian uang ke sebuah tempat cuci mobil ('car wash') di Brazil pada tahun 2014. Setelah itu, mereka fokus untuk menangkap aksi gratifikasi di perusahaan minyal milik negara, Petrobras.

Sejumlah presiden dan perusahaan di Amerika Latin, yang semula dianggap tak tersentuh hukum, akhirnya terbukti bersalah dalam sebuah skema korupsi yang diungkap tim investigasi.

Tokoh-tokoh publik yang berhasil dijebloskan ke penjara adalah Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva. Di kawasan Amerika Selatan masih ada presiden Peru, El Salvador, dan Panama yang berhasil dikirim penjara akibat operasi penyidikan oleh tim Car Wash ini.

Presiden Lula Brazil
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva (kanan) saat bersama staf pemerintahannya. (Foto: Wikimedia Commons)Caption

Perusahaan multinasional seperti Maersk dan Glencore juga pernah menjadi obyek penyidikan oleh para investigator.

Namun, tindak-tanduk tim ini juga membuat kaum kiri terusik apalagi setelah Presiden Lula dipenjara. Selain itu, bocoran percakapan dari tahun 2019 memicu pertanyaan apakah para penyidik mengambil jalan pintas dalam menjalankan operasi penyidikan.

Akhir-akhir ini kaum konservatif juga ikut curiga menyusul penyidikan terhadap keluarga Presiden Jair Bolsonaro yang didukung kaum kanan. Di fase ini, masa depan tim Car Wash pun berada di titik nadir.

Bulan September lalu, melansir Reuters, Jaksa Agung Brazil Augusto Aras memperpanjang mandat satuan tugas ini hingga 31 Januari, namun tidak menerangkan apakah kelak pemerintah akan memperpanjangnya.

Carwash demonstration
Demonstrasi mendukung operasi Car Wash di Sao Paulo, Brazil, pada 4 Desember 2016. (Foto: Wikimedia Commons)

Hingga hari terakhirnya, unit antikorupsi Car Wash telah melakukan 295 penangkapan, 278 gugatan pengadilan, dan berhasil mengembalikan 4,3 miliar real (Rp11,24 triliun) ke kas negara Brazil.

Rekomendasi