Neil Armstrong Dengar Azan di Bulan dan Masuk Islam, Ini Kronologi dan Faktanya

| 22 Feb 2021 18:31
Neil Armstrong Dengar Azan di Bulan dan Masuk Islam, Ini Kronologi dan Faktanya
Neil Armstrong di dalam modul kapsul luar angkasa beberapa saat setelah menjalankan misi extravehicular activity (EVA). (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Ekspedisi manusia ke bulan pada Juli 1969 diingat hingga kini sebagai "sebuah lompatan besar dalam sejarah manusia". Namun, di luar itu, peristiwa ini juga memicu isu sentimental menyangkut astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Neil Armstrong.

Isunya, astronot Neil Armstrong sempat mendengarkan azan di bulan, dan pengalaman ini menuntunnya untuk mualaf menjadi penganut Islam.

Neil Armstrong
Neil Armstrong (1930-2012), astronot NASA, yang menjadi bagian dalam ekspedisi Apollo 11 ke bulan pada Juli 1969. (Foto: CBS News)

Seperti dilansir laman NU.or.id, isu tersebut berhembus kencang pada awal tahun 1980an, dan bahkan hingga dua tahun lalu. Selain isu Armstrong mualaf karena mendengar azan di bulan, terdapat juga isu bahwa ia mengunjungi beberapa situs suci Islam, termasuk sebuah masjid suci di Turki yang pernah dikunjungi Malcom X, salah satu tokoh Muslim terkenal di AS.

Namun, benarkah isu tersebut? Apakah kisah ini berdasarkan fakta atau hanya isapan jempol belaka?

Dalam sebuah buku biografi Neil Armstrong karya James R Hansen berjudul First Man: The Life of Neil A Armstrong disebutkan, rumor tentang Armstrong masuk Islam usai mendengar adzan begitu kuat di masyarakat Muslim.

Dikatakan pula kalau cerita itu diulang berkali-kali di seluruh dunia Muslim. Tidak sedikit pula yang ‘percaya’ akan rumor tersebut dan menyebarkannya kepada orang lainnya.

Namun, sebuah media AS, CBS News, dalam sebuah laporan pada Jumat, (18/7/2014) memasukkan isu Armstrong menjadi mualaf sebagai satu dari 11 mitos paling fenomenal yang menyertai sosok astronot tersebu.

Dengan jelas laporan itu menyebut: Armstrong menyatakan bahwa dirinya tidak pernah mendengar azan ketika di bulan dan tidak pernah berpikir untuk masuk Islam.

Isu ini bahkan ditanggapi cukup serius oleh pemerintah AS. Masih dilansir oleh NU.or.id, di pertengahan dekade 1980an, Departemen Luar Negeri AS membantu Armstrong membuat konferensi jarak jauh dengan para jurnalis di Timur Tengah untuk meluruskan rumor tersebut.

Deplu AS juga mengirimkan pesan ke seluruh kedutaan dan konsulatnya di negara yang mayoritas berpenduduk Muslim. Isi pesannya adalah Neil Armstrong tidak pindah agama ke Islam dan tidak memiliki rencana atau keinginan untuk mengunjungi tempat-tempat di luar negeri guna mengikuti aktivitas keagamaan Islam.

Dalam surat tersebut ditegaskan kembali bahwa informasi tentang kepindahan agama Armstrong adalah tidak benar.

Tentu saja, pernyataan Deplu AS ditanggapi oleh orang-orang yang terlanjur percaya Armstrong telah menjadi mualaf. Umumnya mereka menganggap AS tidak terima bila 'pahlawannya' menjadi Muslim. Menurut mereka, Armstrong telah dibujuk AS untuk menyangkal rumor yang beredar. Dan hingga kini, sejumlah orang masih percaya tentang rumor ini, meski sudah disanggah berulang kali.

Buzz Aldrin
Astronot Buzz Aldrin dalam misi Apollo 11 (1969) ke bulan. (Foto: Wikimedia Commons)

Neil Armstrong sendiri tidak akan menanggapi lebih lanjut isu ini sekarang karena astronot terkenal ini telah meninggal dunia pada 22 Agustus 2012 di usia 82 tahun. Hingga kini namanya terukir sebagai astronot, bersama Buzz Aldrin dan Michael Collins, yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan pada 21 Juli 1969.

 

 

Rekomendasi