Kera Bisa Main Gim Setelah Otaknya Ditanam Cip oleh Startup Elon Musk

| 12 Apr 2021 10:05
Kera Bisa Main Gim Setelah Otaknya Ditanam Cip oleh Startup Elon Musk
Pager, seekor kera makaka, bisa main gim Mind Pong setelah otaknya ditanami cip buatan Neuralink, startup teknologi milik miliarder Elon Musk. (Foto: @Neuralink/Twitter)

ERA.id - Startup yang dibangun oleh miliarder Elon Musk baru-baru ini menunjukkan sebuah video seekor monyet bermain video gim setelah otaknya ditanam implan cip teknologi terbaru.

Video berdurasi tiga menit, yang dirilis pada Jumat, (9/4/2021), oleh perusahaan Neuralink menunjukkan Pager, seekor kera makaka yang kedua sisi otaknya telah ditanami beberapa cip, sedang bermain gim Mind Pong. Uniknya, Pager bermain gim tersebut tanpa menggunakan alat pengontrol (joystick). Ia menggerakkan bat ping-pong di layar semata-mata menggunakan pikirannya.

Melalui Twitter, Elon Musk menjelaskan teknologi yang tampak seperti ilmu telepati ini.

"Pertama-tama, produk @Neuralink akan membantu seseorang yang mengalami kelumpuhan untuk menggunakan gawai hanya dengan berpikir, bahkan bisa lebih cepat dibandingkan saat seseorang menggunakan ibu jari mereka," jelas Musk.

Alat prototipe Neuralink bekerja dengan terlebih dahulu merekam dan mengartikan, alias decoding, sinyal listrik yang dipancarkan oleh otak sang kera menggunakan 2.000 elektroda. Alat tersebut dipasang di wilayah korteks motorik otak yang bertugas menggerakkan tangan dan lengan, demikian seperti dipaparkan narator dalam video.

"Data yang terkumpul membuat kami bisa mengalibrasi mesin decoder, dengan cara membuat pemodelan matematis atas pola kerja syaraf otak terkait gerakan joystick yang dibuat oleh sang kera."

Alhasil, chip di otak Pager bisa mengartikan ke mana kera itu ingin menggerakkan bat ping pong, dan bat pun bergerak tanpa lewat joystick, namun, langsung 'digerakkan' oleh pikiran sang kera.

Didirikan oleh Musk pada tahun 2016, Neuralink punya ambisi memproduksi cip komputar otak untuk membantu orang-orang yang mengalami kondisi syaraf otak tertentu, misalnya Alzheimer's, dementia, hingga kerusakan syaraf tulang belakang, sekaligus juga menggabungkan unsur kecerdasan buatan (AI) pada diri manusia, seperti dilaporkan The Guardian.

Pada Agustus 2020, Musk sempat mempublikasi hasil penanaman cip Neuralink pada seekor babi, sebuah eksperimen yang bisa memonitor pergerakan babi seperti alat smart watch yang digunakan manusia. Pada Juli 2019, Neuralink merilis desain teknologi berupa 'benang' elektroda yang bisa diimplan di otak, serta sebuah alat yang bisa ditanam di belakang telinga manusia.

Sisi inventif Musk memang sudah jadi ciri khasnya sejak lama. Ia kerap mempertemukan berbagai pakar untuk bereksperimen atas teknologi yang sebelumnya hanya terbatas di dalam lab akademis. Cara ini juga yang ia gunakan saat membangun produk roket dan kendaraan listrik, lewat SpaceX dan Tesla.

Rekomendasi