Kisah Pria Asal India yang Mengaku Tak Pernah Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Kok Bisa?

| 01 May 2021 20:03
Kisah Pria Asal India yang Mengaku Tak Pernah Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Kok Bisa?
Prahlad Jani (Sumber: Pinterest/Sanskriti Magazine)

ERA.id - Seorang pria asal India, Prahlad Jani mengklaim dirinya tak pernah makan dan minum selama 70 tahun. Ia mampu bertahan hidup meski tubuhnya tidak pernah menerima asupan makanan dan minuman. 

Lahir pada Agustus 1929, Prahlad Jani terkenal sebagai Chundadiwala Mataji atau Chunriwala Mataji. Ia merupakan seorang biarawan nafas di India yang lahir di desa Charada. 

Perjalanan menakjubkannya dimulai saat ia meninggalkan rumah untuk pergi ke hutan di usai tujuh tahun. Selama di hutan ia tinggal di sebuah gua di hutan hujan dekat kuil Gujarat di Ambaji. 

Ketika usianya 11 tahun, ia menjalani pengalaman yang sangat religius. Jani menjadi pengikut Amba, dewi Hindu. Sejak saat itu ia memilih untuk memakai gaun wanita dan menjadi pemuja Amba. 

Bukan hanya gaun wanita saja yang dipakai, ia juga memakai sari merah mulai dari pakaian, perhiasan, dan bunga merah. Ia juga mengenakan bindi dan sindoor layaknya wanita Hindu yang sudah menikah. Sejak saat itu lah ia dikenal dengan nama Mataji. 

Sejakt tahun 1970, ia memilih tinggal di gua dan menghabiskan waktunya untuk bermeditasi. Selama itu pula ia tidak pernah makan dan minum sepanjang 70 tahun di kehidupannya. 

Salah satu alasan yang membuat ia bertahan untuk tidak makan dan minum ialah dia percaya dewi memberikan makanan cair atau air yang jatuh lewat lubang di langit-langit mulutnya. 

Kehidupan yang dijalaninya pun mencuri perhatian banyak pihak, termasuk dokter hingga ilmuan. Tahun 2003 dan 2010, Yogi Prahlad Jani menjalani observasi.

Tahun 2003 di Rumah Sakit Sterling, Ahmedabad, India, Dr. Sudhir Shah dan beberapa dokter lainnya mengamati Prahlad Jani selama 10 hari. Jani ditinggalkan di sebuah ruangan tertutup tanpa makan dan minum. 

Selama mengamati Jani, dokter mengaku tidak ada kegiatan buang air besar atau pun buang air kecil yang dilakukan Jani. 

Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan kondisi tubuh Jani dalam keadaan normal, tetapi yang mengejutkan ialah Jani benar-benar memiliki lubang di langit-langit mulutnya. 

Melansir dari ABCNews, di tahun 2010 Jani kembali menjalani observasi. Kali ini Dr. Sudhir Shah ditemani oleh lebih 30 peneliti dari Indian Defense Institute of Physioligy and Allied Sciences (DIPAS), serta organiasai lainnya. 

"Kami mempelajarinya selama 15 hari dengan dia tidak minum air atau makanan," kata Dr. Sudhir Shah dikutip ABCNews, Sabtu (1/5/2021). 

Lalu, kata Sudhir, Jani hanya menggunakan air untuk mandi dan berkumur saja, namun tetap tidak makan apa pun selama 15 hari. Tubuh Jani yang kurus juga dikatakan sehat meski tanpa asupan makanan. 

Menurut Sudhir, seseorang yang tidak mengambil air selama tujuh atau delapan hari dipastikan bisa mati karena dehidrasi. 

Selain itu, Jani juga dilaporkan tidak melakukan buang air besar maupun air kecil seperti observasi yang dilakukan di tahun 2003. Bagi Sudhir, seseorang yang tidak memiliki tinja atau air kencing pasti membutuhkan cuci darah. 

Ilmuan dari Defense Institute of Physioligy and Allied Sciences (DIPAS) mengatakan pihaknya memilih untuk menyelidiki fenomena ini secara rasional dan ilmiah. 

"Kami kembali memperjelas bahwa tujuan studi ini bukanlah untuk membuktikan atau menyangkal seseorang, tetapi untuk mengeksplorasi kemungkinan dalam sains dan mempelajari sebuah fenomena baru," bunyi pernyataan DIPAS. 

Kisah Jani yang mengklaim tidak makan dan minum selama 70 tahun sempat ditayangkan dalam film dokumenter, The Boy with Divine Powers tahun 2006. 

Selain itu, Jani juga tampil dalam film dokumenter Austria Am Anfang war das Licht (In The Beginning, There was Light). 

Sayangnya Prahlad Jani meninggal dunia pada 26 Mei 2020 saat usianya menginjak 90 tahun. Ia dilaporkan meninggal dunia di rumahnya, di Desa Charada, Gujarat, India. 

Jenazah Jani lalu disemayamkan di kuil selama dua hari agar para kerabat bisa memberikan penghormatan terakhir untuknya. Lalu, setelah itu jenazahnya akan dikremasi. 

Rekomendasi