Vaksin di Sydney Langka, Perpanjang Lockdown Jadi Tiga Pekan

| 07 Jul 2021 17:37
Vaksin di Sydney Langka, Perpanjang Lockdown Jadi Tiga Pekan
Arsip: seorang pria memakai masker di depan kafe kebab di Sydney, di tengah lockdown pada Maret 2020. (Foto: Kate Trifo/Unsplash)

ERA.id - Periode karantina total (lockdown) selama dua pekan di Sydney, Australia, diperpanjang satu pekan lagi karena masih banyak warga lokal yang belum divaksin Covid-19, demikian sebut pejabat setempat.

"Situasi kami saat ini karena kami belum bisa memperoleh vaksin yang kami perlukan," sebut Menteri Kesehatan negara bagian New South Wales, Brad Hazzard, dikutip Associated Press, (7/7/2021).

Keputusan memperpanjang lockdown ke tanggal 16 Juli sendiri disebut kepala negara bagian NSW, Gladys Berejiklian, sesuai dengan anjuran pakar kesehatan.

"Alasan kenapa kami memperpanjang lockdown karena sejumlah kasus di komunitas warga masih bersifat infeksius, dan kami memperpanjang lockdown agar kita tak lagi harus melakukan lockdown (di masa depan)," kata Berejiklian.

Akibat perpanjangan lockdown di kota terbesar Australia itu - yang juga mencakup beberapa pemukiman di sekitar Sydney - anak-anak belum akan kembali bersekolah setelah libur tengah tahun.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan dari 27 kasus infeksi Covid-19 varian delta pada Rabu, (7/7/2021), baru 13 yang telah diisolasi.

Australia saat ini baru tuntas memvaksinasi 9 persen populasinya, memicu kekhawatiran bahwa varian Delta akan dengan cepat menyebar di luar kendali. Berejiklian memperkirakan lockdown tidak lagi diperlukan jika sebagian besar populasi NSW tuntas divaksinasi.

Rekomendasi