Twitter Gaet Reuters dan Associated Press untuk Tangkal Hoaks di Platformnya

| 03 Aug 2021 12:47
Twitter Gaet Reuters dan Associated Press untuk Tangkal Hoaks di Platformnya
Ilustrasi: Twitter. (Foto: Claudio Schwarz/Unsplash)

ERA.id - Twitter akan berpartner dengan dua kantor berita ternama, Reuters dan Associated Press, untuk menyediakan konten kontekstual ke cuitan di platform media sosial itu.

Hal ini diumumkan Twitter dalam sebuah posting blog, Senin, (2/8/2021). Disebutkan bahwa tim Curation dari Twitter akan berkolaborasi dengan kedua kantor berita untuk menyediakan konteks yang kredibel - secara ringkas dan cepat - terhadap cuitan-cuitan netizen. Hal ini sebagai upaya menekan gelombang misinformasi sebelum beredar luas tak terbendung.

"Kami berupaya memastikan bahwa ketika orang-orang datang ke Twitter untuk mencari tahu sesuatu, mereka bisa dengan mudah mendapatkan berita yang terpercaya," tulis Twitter.

"Twitter bakal memperluas jangkauan dan meningkatkan kecepatan usaha kami menyediakan konteks yang tepat waktu dan terpercaya atas berbagai topik dan percakapan global yang muncul di Twitter setiap hari."

Langkah pelibatan media berita akan menjadi yang pertama Twitter lakukan dalam menghalau misinformasi.

Tim Curation Twitter saat ini sudah bertanggung jawab menyediakan konteks dari suatu cuitan. Misalnya, mereka menambahkan deskripsi pada Tren di Twitter, menempatkan informasi yang lebih kredibel di barisan atas pencarian, atau menyematkan label peringatan untuk unggahan yang keliru.

Kolaborasi Twitter dengan Reuters dan AP akan membuat kerja tim Curation lebih efektif, karena mereka jadi bisa dengan cepat menyediakan konteks saat suatu Tren muncul ke permukaan.

Twitter juga akan menambahkan konteks ke Tren populer sebelum menjadi viral.

Reuters dan AP juga akan memberi dukungan ke fitur semacam Birdwatch, yaitu portal di Twitter yang melakukan pengecekan data secara kolektif.

"Kami antusias berpartner dengan Twitter untuk menawarkan kepakaran global dan lokal kami agar percakapan publik bisa mendapat informasi yang terpercaya," sebut Hazel Baker dari Reuters.

Tom Januszewski dari AP menyebut proyek bersama Twitter adalah "bagian inti dari misi".

Kolaborasi ini awalnya baru akan berfokus pada cuitan-cuitan berbahasa Inggris. Namun, Twitter telah menyatakan bakal meningkatkan kolaborasi ini secara global, ke dalam bahasa lainnya.

Tags : twitter hoaks
Rekomendasi