ERA.id - Rumah sakit di kawasan barat daya Haiti kewalahan menerima korban gempa bumi yang terjadi akhir pekan lalu, dengan pasien harus bergeletakan di halaman, koridor, hingga teras rumah sakit, per laporan Associated Press, (17/8/2021).
Sementara itu, sebuah badai tropis kemungkinan bakal tiba di area gempa, memaksa otoritas setempat memindah pasien ke tempat yang paling layak yang bisa diberikan.
Badan Perlindungan Sipil Haiti pada Senin mengumumkan korban jiwa dari gempa bumi M7,2, Sabtu lalu, naik menjadi 1.419 jiwa, ditambah adanya 6.000 warga yang terluka. Banyak dari mereka yang mengalami luka-luka harus menunggu di tengah terik cuaca, bahkan di dekat landasan pacu bandara Haiti, melansir laporan AP.
"Kami berencana mendirikan tenda (di halaman rumah sakit), namun, kami diberi tahu bahwa hal tersebut tidak aman," kata Gede Peterson, direktur RS Les Cayes General Hospital.
Gempa bumi, Sabtu lalu, terjadi sekitar 125 km di barat ibu kota Port-au-Prince, dan mengguncang sejumlah kota di negeri tersebut. Gempa juga menyebabkan tanah longsor sehingga menyulitkan upaya penyelamatan di negeri termiskin di Dunia Barat tersebut.
Kemunculan badai tropis Grace pada Senin malam akan membawa hujan lebat dan angin kencang, dan berisiko memperparah kondisi tanah longsor dan banjir bandang di lokasi terdampak. Otoritas bencana setempat memprediksi curah hujan bisa mencapai 38 cm di sejumlah area sebelum badan beranjak dari tempat itu pada Selasa.
"Kami berupaya memastikan sumber daya yang kami punya diberikan ke tempat-tempat yang paling terdampak," sebut kepala otoritas kebencanaan setempat, Jerry Chandler, mengacu ke kota Les Cayes dan Jeremie di bagian barat daya Haiti.
Sementara itu, regu penyelamat dan warga menggali puing-puing sebuah hotel yang roboh, Senin, di kota Les Cayes. Dari lokasi tersebut telah ditemukan 15 jenazah, per laporan AP.
Di saat yang sama, bahan bakar dan uang menipis di kalangan warga Les Cayes. Mereka pun membantu regu penyelamat sembari mengumpulkan besi batangan dari puing-puing rumah untuk dijual. Sementara sejumlah warga menunggu kiriman uang dari luar negeri, sumber bantuan yang selama ini menopang ekonomi Haiti.
Haiti, seperti negara lain di dunia, tengah bergulat melawan pandemi Covid-19 ketika gempa bumi dahsyat terjadi. Namun, negeri ini juga terbelit masalah lainnya, seperti aksi kekerasan antar gang, kemiskinan, dan ketidakpastian politik.
Situasi politik dalam negeri Haiti kini sedang tidak pasti menyusul pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli.