Pemberian Vaksin Dosis Ketiga di Indonesia Belum Dimulai, Sementara Israel Sudah Berikan Dosis Keempat di Negaranya

| 05 Jan 2022 11:47
Pemberian Vaksin Dosis Ketiga di Indonesia Belum Dimulai, Sementara Israel Sudah Berikan Dosis Keempat di Negaranya
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyatakan berdasarkan studi yang dilakukan negaranya, pemberian dosis keempat vaksin Pfizer bisa meningkatkan antibodi hingga lima kali lipat.

Dia menyebut jika pemberian vaksinasi tambahan tersebut akan meningkatkan imun yang mulai menurun.

Dikutip dari Russia Today pada Rabu (5/1/2022), Bennet menyatakan pemberian tambahan dosis itu akan memberi perlindungan yang signifikan terhadap penularan, gejala berat dan perawatan.

PM Israel juga mengklaim telah memastikan hal tersebut.

"Setelah adanya kebijakan pemberian dosis keempat, kita melihat adanya peningkatan antibodi hingga lima kali," jelas PM Israel.

Sebelumnya, Pemerintah Israel menyatakan tingkat antibodi tenaga kesehatan di Sheba Medical Center mengalami penurunan meski telah mendapatkan pemberian dosis ketiga vaksin Pfizer.

Penurunan antibodi itu terjadi dalam waktu 4 bulan.

Israel pun telah mengeluarkan kebijakan pemberian dosis keempat kepada warganya yang berusia 60 tahun dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Kebijakan tersebut bahkan dilakukan sebelum hasil uji coba telah dilakukan.  

Sementara itu, di Indonesia, pemerintah Indonesia memutuskan akan memberikan vaksinasi Covid-19 ketiga pada 12 Januari 2022. Vaksinasi booster akan menyasar masyarakat yang berusia di atas 18 tahun.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keputusan tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19, Senin (3/1/2022).

"Program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari ini, diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).

Hal ini dilakukan menyusul semakin bertambahnya kasus Covid-19 usai adanya varian Omicron.

Rekomendasi