ERA.id - Masyarakat masih bingung perbedaan dimsum dan dumpling. Ini bukan hal yang aneh sebab keduanya menggunakan bahasa asing. Setelah ditelaah, sebenarnya tidak ada perbedaan dari keduanya, sebab dumpling adalah salah satu dimsum.
Ya, kedua istilah ini kurang tepat jika dicari perbedaannya karena berada pada level yang berbeda. Jika Anda malah semakin bingung, simak penjelasan berikut yang dirangkum Era.id dari berbagai sumber.
Memahami Perbedaan Dimsum dan Dumpling
· Dimsum
Berdasarkan KBBI, dimsum adalah hidangan tradisional Cina yang terdiri atas berbagai jenis makanan, seperti pangsit atau siomai, yang dikukus atau digoreng dan disajikan dalam porsi kecil. Dim sum merupakan istilah dari bahasa Kanton yang artinya ‘makanan kecil’, sedangkan dalam bahasa Mandarin, kuliner ini disebut dianxin yang artinya ‘sedikit dari hati’ atau ‘menyentuh hati’.
Kedua istilah ini mengacu pada kudapan berukuran kecil dengan jumlah yang tidak terlalu banyak dalam takaran satu porsi (sekitar 3—4 buah dalam satu tempat saji).
Dimsum merupakan makanan tradisional Cina dan sudah ada sejak zaman Dinasti Han (206 SM—220 M). Secara umum, dimsum terdisi atas dua jenis, yaitu dimsum goreng dan kukus.
· Dumpling
Sekarang kita akan mencari tahu apa itu dumpling. Dumpling adalah salah satu jenis kudapan tradisional Cina. Dengan kata lain, dumpling adalah salah satu jenis dimsum.
Sebagian masyarakat di Indonesia mengenal dumpling dengan istilah pangsit. Makanan ini termasuk yang khas dalam perayaan Imlek. Dumpling menjadi salah satu dimsum paling terkenal di dunia.
Dumpling sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Di negeri asalnya, dumling disebut sebagai jiao zi. Pada dasarnya, dumpling terdiri atas dua jenis, yaitu gao (berbentuk bulan sabit seperti mata uang Cina kuno) dan bao (berbentuk kantung uang). Keduanya berkaitan dengan kemakmuran (uang). Setelah itu, bentuk dumpling semakin beragam.
Pada awalnya, jiao zi merupakan makanan untuk mengobati penyakit di Tiongkok bagian Utara yang disebabkan oleh kedinginan. Kisah bermula pada zaman Dinasti Han Timur (abad ke-3), di mana seorang tabib bernama Zhang Zhong jing sedang melakukan perjalanan ke kampung halamannya saat musim dingin.
Ketika itu, dia melihat banyak orang yang kedinginan dan kelaparan. Sang Tabib kemudian membuat gubuk dan memberikan makanan hangat kepada orang-orang tersebut.
Dia mengobati orang-orang sakit karena kedinginan dan memberikan makanan untuk menghilangkan rasa kedinginan. Makanan tersebut disebut jiao-er—nama asli dari jiao-zi (dumpling).
Berdasarkan catatan sejarah Sam Kok (220—280 M), jiao-er adalah makanan yang dibuat dari daging kambing dan rempah yang dibentuk mirip daun telinga untuk mengobati radang dingin daun telinga.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan dimsum dan dumpling. Berdasarkan informasi tersebut, diketahuilah bahwa dimsum dan dumpling tidaklah berbeda, melainkan bagian yang lebih khusus.