ERA.id - Kreatin merupakan suplemen yang populer di kalangan atlet yang ingin mendongkrak performa fisik. Pertanyaannya, apakah kreatin memicu rambut rontok?
Klaim soal kreatin dan kerontokan rambut ini telah beredar selama bertahun-tahun, menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran bagi banyak orang yang mempertimbangkan untuk mengkonsumsi kreatin.
Apakah kreatin memicu rambut rontok?
Dilansir dari Very Well Health, sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa suplementasi kreatin menyebabkan peningkatan DHT yang memunculkan teori kerontokan rambut, namun studi tersebut memiliki kekurangan dan hasilnya belum pernah direplikasi.
Berdasarkan penelitian terbaru, tidak ditemukan adanya hubungan antara suplementasi kreatin dan rambut rontok.
Rambut rontok dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan hormon, genetika, kondisi autoimun, penyakit, peristiwa hidup seperti kehamilan, kekurangan nutrisi, kondisi kulit kepala, dan pertimbangan kesehatan lainnya.
Selain itu, efek samping dari suplemen kreatin mungkin termasuk penambahan berat badan akibat retensi air, gejala gastrointestinal, dan kram otot. Meskipun demikian, dampak dari suplementasi kreatin dan bagaimana interaksinya dengan kondisi medis, obat-obatan, dan area lainnya belum diketahui dengan baik.
Apa yang memicu rambut rontok?
Dilansir dari Mayo Clinic, rambut rontok (alopecia) dapat mempengaruhi hanya kulit kepala atau seluruh tubuh. Selain itu kerontokan rambut juga bisa bersifat sementara atau permanen.
Kerontokan rambut juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan, perubahan hormon, kondisi medis, atau bagian normal dari penuaan. Siapa pun bisa mengalami rambut rontok di kepala, tetapi lebih umum terjadi pada pria.
Sementara itu, kebotakan umumnya mengacu pada kerontokan rambut berlebihan dari kulit kepala. Kerontokan rambut yang diwariskan dengan bertambahnya usia adalah penyebab paling umum kebotakan.
Beberapa orang memilih membiarkan rambut rontok tanpa perawatan atau penyamaran. Yang lain mungkin menutupinya dengan gaya rambut, riasan, topi, atau syal. Ada juga yang memilih salah satu dari berbagai perawatan yang tersedia untuk mencegah kerontokan lebih lanjut atau memulihkan pertumbuhan rambut.
Namun demikian, sebelum melakukan perawatan rambut rontok, bicarakan dengan dokter Anda tentang penyebab rambut rontok dan opsi perawatannya.
Tanda dan gejala kerontokan rambut dapat mencakup
-
Penipisan
Penipisan secara bertahap di bagian atas kepala adalah jenis kerontokan rambut yang paling umum, yang mempengaruhi orang seiring bertambahnya usia.
Pada pria, rambut sering mulai menipis di garis rambut pada dahi. Pada wanita, biasanya terjadi pelebaran bagian rambut. Pola kerontokan rambut yang semakin umum pada wanita yang lebih tua adalah garis rambut yang surut (alopecia frontal fibrosing).
-
Botak
Kebotakan dapat berbentuk lingkaran atau tambalan. Beberapa orang kehilangan rambut dalam bentuk lingkaran atau tambalan botak di kulit kepala, jenggot, atau alis. Kulit mungkin terasa gatal atau sakit sebelum rambut rontok.
-
Rambut Jarang
Rambut yang tiba-tiba jarang dapat diakibatkan oleh kondisi emosional. Segenggam rambut mungkin rontok saat menyisir atau mencuci rambut, atau bahkan setelah ditarik dengan lembut.
Jenis kerontokan rambut ini biasanya menyebabkan penipisan rambut secara keseluruhan tetapi bersifat sementara.
-
Rontok Serentah
Kerontokan rambut seluruh tubuh. Beberapa kondisi dan perawatan medis, seperti kemoterapi untuk kanker, dapat menyebabkan kerontokan rambut di seluruh tubuh. Rambut biasanya tumbuh kembali.
-
Sisik Rambut
Patches bersisik yang menyebar di seluruh kulit kepala adalah tanda kurap. Biasanya disertai dengan rambut yang patah, kemerahan, pembengkakan, dan kadang-kadang, keluarnya cairan.
Selain apakah kreatin memicu rambut rontok, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…