Apa Itu Prank, Contoh, Serta Dampak Buruk yang Ditimbulkan

| 03 Oct 2022 19:05
Apa Itu Prank, Contoh, Serta Dampak Buruk yang Ditimbulkan
Baim Wong diinfokan baru saja melakukan prank kepada polisi. (Foto: IG @baimwong)

ERA.id - Prank merupakan sebuah lelucon maupun tindakan iseng untuk mendapatkan kesenangan bagi sebagian orang. Namun, tidak jarang pula, prank menjadi sebuah tindakan yang berisiko.

Apa Itu Prank?

Prank merupakan peristiwa atau tindakan yang bertujuan untuk menghibur atau mengolok-olok korban, dimana sebenarnya korban tidak mengetahui bahwa dirinya dijadikan subjek ejekan atau situasi lucu. Ada juga yang mengistilahkan prank sebagai lelucon.

Prank yang dilakukan para seleb. (Youtube.com)

Dari perspektif sosial budaya, prank dikategorikan sebagai kategori permainan, dimana inti dari permainan ini bertujuan untuk merusak hubungan antara fantasi dan kenyataan, direncanakan tanpa ada keseriusan, dan melibatkan kejutan yang sangat besar.

Contoh Prank yang Sering Dilakukan

Contoh umum prank yang bisa kita temukan, antara lain lelucon kekanak-kanakan, seperti meletakkan seember air di atas pintu, mengganti isi toples garam dengan gula, menggeser kursi dari posisi sebelumnya agar teman jatuh saat hendak duduk, mengeluarkan beberapa tali berbentuk ular agar menciptakan kesan atau gambar ular yang akan membuat teman terkejut.

Selain itu, ada juga lelucon kantor, misalnya membungkus meja kantor dengan stretch foil, sehingga rekan kerja yang baru saja pulang dari liburan menyangka bahwa mereka dipecat.

Tujuan utama dari tindakan prank ini tidak lain untuk menghibur dan menggoda korban, dan tentunya sebagai konten hiburan untuk penonton yang menyaksikan adegan tersebut.

Dampak Buruk dari Prank

Namun, prank yang berlebihan dan tidak bisa diterima oleh korban, berpotensi menimbulkan beberapa dampak negatif. Berikut penjelasan dari dampak negatif yang bisa dialami oleh korban prank.

Memicu stres

Prank yang bersifat berlebihan dapat mengakibatkan perasaan marah, frustasi, dan sedih bagi korban. Apalagi jika yang menjadi korban dari tindakan prank adalah orang yang lebih tua atau memiliki kekuasaan, sehingga apa yang ingin disampaikan tidak dapat dipahami. Semua perasaan negatif tersebut tentunya berpotensi memicu rasa stres.

Menimbulkan Trust Issue

Prank yang bersifat kebohongan dan dilakukan secara berulang pastinya akan mengakibatkan trust issue atau rasa tidak percaya kepada orang lain karena sudah merasa kecewa dan merasa dikhianati.

Merasa tidak aman

Perasaan trust issue yang timbul dalam diri korban selanjutnya dapat berubah menjadi perasaan tidak aman karena tidak ada satu orang pun yang bisa dipercaya.

Seorang Psikolog Personal Growth Clinic di Jakarta Barat, Gracia Ivonika, M.Psi., menjelaskan, anak yang terus-menerus dijahili oleh orang tuanya akan menumbuhkan perasaan tidak aman, khususnya pada usia early childhood (6-12 tahun). Anak yang kerap mendapat prank dalam rentan usia tersebut berpotensi menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Merasa tidak berharga

Ketika semua orang menertawakan dan mempermalukan kita serta tidak ada satupun yang membela. Pengalaman buruk dan rasa malu yang timbul dalam diri korban itu dapat membuat korban merasa tidak berharga.

Menjadi perundung atau pembully

Jika korban tidak mampu melampiaskan amarah kepada orang yang melakukan prank, maka korban akan melampiaskan kemarahannya atau rasa kesalnya kepada orang lain. Tentunya hal ini akan sangat disayangkan.

Mudah merasa cemas, takut, dan trauma

Prank yang sifatnya berlebihan dan membahayakan berpotensi menjadikan korban merasa trauma karena hidupnya menjadi berubah dibandingkan sebelum terkena prank. Trauma dapat muncul dari perasaan cemas dan takut yang berlebihan.

Menjadi rendah diri (inferioritas)

Perasaan rendah diri adalah dampak dari perasaan tidak berharga setelah menerima prank. Pengalaman ditertawakan maupun dipermalukan oleh orang lain, menjadikan korban kehilangan percaya diri.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu prank, contoh-contohnya, serta dampak buruk yang dapat ditimbulkan. Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Baca artikel-artikel dan informasi menarik lainnya, pantau terus kabar terbaru dari ERA, Media Terpercaya dan Pilihan Anda.

Rekomendasi