ERA.id - Aktor ternama Korea Selatan, Lee Seung Gi tengah menghadapi kenyataan pahit dan pengkhianatan dari agensinya sendiri, Hook Entertainment. Selama 18 tahun berkarier sebagai penyanyi, Lee Seung Gi tak mendapatkan bayaran sepeser pun dari agensi tersebut.
Belum lama ini, Dispatch mengungkap rekaman bahwa Lee Seung Gi mendapatkan ancaman bunuh diri setelah meminta laporan keuangan hasil dari menyanyi. Ancaman pembunuhan itu dilontarkan oleh CEO Agensinya sendiri, Kwon Jinyoung.
Rekaman yang dirilis Dispatch tersebut merupakan momen rapat para staf Hook Entertainment pada 17 November 2022 lalu. Kwon Jinyoung memberikan ancaman akan membunuh Lee Seung Gi, yang tentunya membuat sang aktor merasa sedih dan akhirnya memilih langkah hukum.
"Aku mendengar dari Manajer Kim, CEO Kwon Jinyoung sangat marah saat aku mengirimkan bukti terkait pendapatan laguku. Dia bilang mempertaruhkan nyawanya dan namanya untuk membunuhku. Sedih sekali, kenapa aku seorang pekerja keras berusia 37 tahun diperlakukan seperti anak 18 tahun?" ujar Lee Seung Gi.
"Aku harus berani agar tidak diabaikan lagi. Kalau pun aku tidak bisa menjadi artis karena fitnah dan ancaman CEO, itu takdirku. Silahkan hubungi aku lewat pengacara sekarang," lanjutnya.
Lee Seung Gi sendiri selama berkarier sebagai artis ia memang aktif sebagai penyanyi, aktor, hingga membintangi banyak variety show. Penghasilan yang dibayarkan kepada Lee Seung Gi selama ini hanya dari pekerjaannya sebagai aktor dan pembawa acara.
Selama ini, Lee Seung Gi mendapatkan gaslighting dari CEO Kwon Jinyoung, yang menyebutnya sebagai 'penyanyi minus'. Hal itu dimaksudkan dengan hasil dari menyanyi Lee Seung Gi tidak menutupi modal yang dikeluarkan perusahaan untuk rekaman, pembuatan album, dan kebutuhan lainnya.
Sementara itu, penghasilan Lee Seung Gi melalui lagunya dari Oktober 2009 sampai September 2022 mencapai 9,6 miliar won atau setara dengan Rp111, 2 miliar dan semua masuk ke keuangan perusahaan. Untuk pendapatan menyanyinya dari Juli 2004 sampai Agustus 2009 tidak diketahui karena buku akuntansi perusahaan yang hilang.