ERA.id - Manusia adalah makhluk sosial dan butuh bantuan orang lain, terutama saat menghadapi suatu masalah atau keadaan yang tidak baik. Salah satu masalah yang umum dialami manusia adalah sakit (masalah kesehatan). Manusia dianjurkan untuk menjenguk keluarga, teman, atau kerabat yang sedang sakit, tetapi ada adab menjenguk orang sakit yang perlu diperhatikan.
Tidak hanya dalam ilmu sosial, anjuran untuk menjenguk orang sakit juga terdapat dalam agama Islam. Meski demikian, menjenguk orang sakit menjadi tidak dianjurkan jika dokter memang tidak mengizinkan orang lain menjenguk si orang sakit.
Tujuan dan Adab Menjenguk Orang Sakit
Salah satu tujuan dari menjenguk orang sakit adalah untuk meringankan penderitaan si pasien atau demi mempercepat kesembuhannya. Oleh sebab itu, menjenguk orang sakit perlu dilakukan dengan cara dan adab yang baik.
Jika penjengukan tidak dilakukan dengan baik, dikhawatirkan penjengukan tersebut malah menambah penderitaan, menyusahkan hati, bahkan memperparah penyakit si pasien. Selain itu, tidak semua orang boleh menjenguk orang sakit dan tidak semua orang sakit boleh dijenguk. Menurut al-Imam al-Ghazali (450-505 H.), beberapa hal perlu diperhatikan terkait adab menjenguk orang sakit, dilansir NU Online Jabar.
· Menunjukkan rasa belas kasih kepada pasien.
· Meminimalisasi mengeluarkan pertanyaan soal kondisi si pasien. Banyak bertanya soal hal tersebut bisa membuat hati atau perasaan pasien semakin susah.
· Mendoakan agar pasien segera sehat kembali.
· Menjaga pandangan dari apa pun yang tidak patut dilihat dari orang yang sedang sakit.
· Jika duduk di samping pasien kemudian dihidangkan makanan dan minuman, Anda tidak perlu memakan atau meminum sajian tersebut.
· Tidak berlama-lama di sisinya agar ia tidak merasa bosan.
Selain itu, terdapat hal-hal lain yang perlu diperhatikan terkait adab menjenguk orang sakit. Dilansir situs web RSUD Puri Husada Tembilahan, berikut adalah adab menjenguk orang sakit.
· Memiliki niat melakukan kegiatan tersebut karena Allah Swt. dan meneladani Nabi Muhammmad saw., bukan untuk tujuan duniawi.
· Berharap penjengukan tersebut memberikan kebaikan dan kebahagiaan bagi si pasien.
· Menghibur si pasien dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat, bukan menyampaikan hal-hal yang bisa menambah beban.
· Mendoakannya.
· Diperbolehkan membawa sesuatu bagi si pasien sebab pemberian hadian bisa menguatkan tali persaudaraan dan kasih sayang.
· Tidak menjenguk pada waktu-waktu yang memberatkan pasien, seperti waktu tidur atau istirahat.
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
Dalam Islam, terdapat beberapa keutamaan dari menjenguk orang sakit. Dikutip Era dari situs web RSUD Puri Husada Tembilahan, berikut adalah hadis soal menjenguk orang sakit.
مَنْعَادَمَرِيْضًالَمْيَزَلْفِيْخُرْفَةِالْجَنَّةِ،قِيْلَيَارَسُوْلَاللهِوَمَاخُرْفَةُالْجَنَّةِ؟قَالَ: جَنَاهَا
“Barang siapa menjenguk saudaranya yang sakit maka dia senantiasa berada di khurfatul jannah sampai dia pulang.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apa khurfatul jannah itu? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Memetik buah-buahan di surga.” HR. Muslim no. 2568 dari sahabat Tsauban radhiyallahu ‘anhu.
Hadis lain mengenai menjengkuk orang sakit adalah sebagai berikut.
مَامِنْمُسْلِمٍيَعُودُمُسْلِمًاغُدْوَةًإِلَّاصَلَّىعَلَيْهِسَبْعُونَأَلْفَمَلَكٍحَتَّىيُمْسِيَ،وَإِنْعَادَهُعَشِيَّةًإِلَّاصَلَّىعَلَيْهِسَبْعُونَأَلْفَمَلَكٍحَتَّىيُصْبِحَ،وَكَانَلَهُخَرِيفٌفِيالجَنَّةِ
“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain pada pagi hari melainkan 70.000 malaikat akan berselawat (mendoakan ampunan) baginya hingga sore hari. Jika menjenguk pada sore hari maka 70.000 malaikat akan berselawat baginya sampai pagi hari. Dia pun berhak untuk memiliki buah-buahan yang dipetik di surga.” HR. at-Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalibradhiyallahu ‘anhu.
Itulah berbagai hal mengenai adab menjenguk orang sakit dan keutamannya. Dengan memperhatikan adab tersebut, diharapkan orang yang sedang sakit bisa terhibur, tenang, semangat, dan segera mendapatkan kesembuhan.