ERA.id - Salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang menunaikan ibadah haji adalah wukuf. Sedangkan waktu atau durasi pelaksanaannya sudah ditentukan berdasarkan hadits Rasulullah dan ijtihad para ulama. Lantas, berapa lama melakukan wukuf di Arafah? Simak penjelasannya di bawah ini.
Berapa Lama Melakukan Wukuf di Arafah?
Lama pelaksanaan wukuf di Arafah adalah satu hari, yaitu pada 9-10 Dzulhijjah. Adapun penjelasan secara lengkapnya akan akan dijelaskan di bawah ini.
Hukum Wukuf
Para ulama saling bersepakat bahwa wukuf di Arafah menjadi rukun haji yang paling besar. Hal itu didasarkan pada sebuah hadits dari Abdurrahman bin Ya’mur yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepada seseorang untuk menyerukan hal berikut:
“Haji (yang memenuhi syarat) adalah (wukuf di) Arafah. Siapa saja yang datang (di Arafah) pada hari Nahar (10 Dzulhijjah) malam sebelum terbit, ia terhitung melakukan wukuf.”
Dikutip dari buku Fiqih Sunnah 3 oleh Sayyid Sabiq, dapat disimpulkan bahwa wukuf adalah salah satu syarat yang harus dilakukan saat melaksanakan ibadah haji. Adapun pelaksanaannya adalah pada tanggal 9-10 Dzulhijjah.
Waktu Wukuf di Arafah
Jumhur atau ulama berpendapat bahwa waktu wukuf di Arafah dimulai sejak matahari tergelincir pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai terbitnya fajar hari Nahar (10 Dzulhijjah). Karena sudah ditentukan, hal ini tidak menjadi perdebatan lagi di kalangan ahli ilmu.
Dikutip dari buku Fiqh Ibadah karya Prof. Dr. Abdul Aziz Muhammad Azam dan Prof. Dr. Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Rasulullah SAW bersabada:
“Barangsiapa menyaksikan shalat kami ini (shalat fajar) dan wukuf bersama kami hingga bertolak, sementara ia telah wukuf di Arafah sebelum itu saat siang maupun malam, maka ia telah menyempurnakan hajinya dan membersihkan kotoran yang ada di badannya.”
Adab Wukuf yang Wajib Dilaksanakan
Mengutip laman NU, ditegaskan bahwa salah satu adab wukuf yaitu dilaksanakan dalam keadaan suci. Sehingga, wukuf yang dilakukan jemaah haji yang tengah menstruasi hukumnya adalah sah, meski ia kehilangan keutamaan wukuf dalam keadaan suci. Sebagaimana yang diriwayatkan Al-Nawawi:
Artinya: “Kesunnahan dan adab wukuf yang ketujuh. Yang lebih utama adalah menghadap kiblat, suci dari hadats dan menutupi aurat. Sehingga bila seseorang wukuf dalam keadaan berhadats, junub, haid, terkena najis atau terbuka auratnya, maka sah wukufnya dan ia kehilangan keutamaan.” (Syekh Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawi, al-Idlah, Beirut-Dar al-Hadits, hal. 313).
Jika berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi menstruasi tidak mencegah keabsahan dalam wukuf. Sebab, hanya berhubungan dengan keutamaan, bukan kewajiban.
Kapan Puasa Arafah Dilakukan?
Bagi umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji, dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah bertepatan dengan hari Arafah ini. Puasa Arafah ini dilakukan pada 9 Dzulhijjah sehari sebelum Idul Adha.
Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa puasa Arafah ini memberikan keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana dalam haditsnya yang pernah diriwayatkan;
Dan (Rasulullah Saw.) ditanya tentang puasa pada Hari 'Arafah, lalu beliau bersabda: "Menghapuskan (dosa kecil) yang dilakukan tahun yang lalu dan tahun yang berjalan". (HR. Muslim)
Lantas kapan jadwal puasa Arafah di Indonesia?
Ada perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan puasa Arafah. Hal ini dikarenakan perbedaan acuan hisab dalam penentuan 1 Dzulhijjah.
Di Indonesia sendiri terdapat dua versi waktu dalam menjalankan puasa Arafah. Berikut penjelasannya.
Waktu Puasa Arafah Menurut Pemerintah
Berdasarkan hasil sidang isbat yang diadakan Kementerian Agama RI bersama pihak-pihak terkait, 1 Dzulhijjah ditetapkan jatuh pada 20 Juni 2023. Sehingga waktu puasa Arafah jatuh pada hari Rabu tanggal 28 Juni 2023.
Waktu Puasa Arafah Menurut Muhammadiyah
Sedangkan, Muhammadiyah menentukan 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 19 Juni 2023. Hal ini ditentukan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Penetapan ini dituangkan dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 Hijriah. Sehingga puasa Arafah bagi warga Muhammadiyah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2023.
Itulah ulasan tentang berapa lama melakukan wukuf di arafah yang dilaksanakan oleh umat muslim yang menunaikan ibadah haji.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…