Mengenal Fenomena Sologami, Tindakan Menikahi Diri Sendiri

| 18 Nov 2023 16:00
Mengenal Fenomena Sologami, Tindakan Menikahi Diri Sendiri
Ilustrasi wanita lakukan sologami (pexels)

ERA.id - Masih banyak orang yang asing atau belum mengenal fenomena sologami. Secara sederhana, ini adalah tindakan menikahi diri sendiri.

Di Korea Selatan, sologami cukup menjadi tren. Salah satu orang yang melakukannya adalah Kim Seulki. Dia menyatakan komitmennya untuk menikahi diri sendiri dalam sebuah upacara pernikahan pada 2022.

Mengenal Fenomena Sologami

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Kim Seulki, sologami adalah pilihan yang memuaskan, setidaknya hingga saat wawancara tersebut.

Salah satu dampak positif yang dia rasakan adalah tidak ada lagi yang mempertanyakan status pernikahannya. Perempuan 39 tahun itu merasa belum ada sisi negatif yang dia dapatkan dari sologami.

"Sekarang semua orang tahu saya telah menyatakan sologami, pertanyaan tentang status perkawinan saya hilang begitu saja," ungkap Kim, dilansir The Straits Times, Minggu (29/10/2023).

"Hal ini membuat saya merasa bahwa perspektif saya terhadap kehidupan dan nilai-nilai saya dapat diterima apa adanya," tambahnya.

Meski demikian, tindakan tersebut memunculkan reaksi yang beragam dari orang lain, terutama dari keluarga dan teman. Dia menyebut, sebagian orang menghormati keputusannya, bahkan ada yang iri.

Sementara, sebagian yang lain mengatakan bahwa keputusan untuk sologami dilakukan dalam waktu yang terlalu dini. Di luar anggapan dari pihak lain, Kim mengaku menemukan kebahagiaan.

Dari tindakan yang dia lakukan, Kim mendapatkan tunjangan sologami. Dia adalah satu dari enam karyawan perusahaan kosmetik bernama Lush Korea yang mendapatkan tunjangan tersebut pada 2022.

Ilustrasi wanita menikahi diri sendiri (pexels)

Beberapa tunjangan sologami yang didapatkan adalah bonus uang tunai sebesar 500.000 won (sekitar Rp5,8 juta) dann liburan selama 10 hari untuk bulan madu dengan dirinya sendiri.

Tunjangan sologami diberikan oleh Lush Korea sejak Juni 2017. Kebijakan ini dibuat agar semua karyawannya, termasuk yang tidak menikah dengan orang lain, tetap menerima tunjangan dan program kesejahteraan dari perusahaan.

Lush Korea bukan satu-satunya perusahaan yang menerapkan kebijakan ini. Dalam beberapa tahun terakhir, cukup banyak perusahaan Korea Selatan yang memberikan tunjangan serupa.

Pada September 2022, karyawan berusia 40 tahun ke atas yang belum menikah mendapatkan tunjangan hari raya dan uang tunai dari Lotte Department Store dengan nilai yang sama seperti karyawan yang akan atau sudah menikah.

Perusahaan lain yang menerapkan kebijakan ini adalah LG Uplus. Kebijakan dari perusahaan operator seluler ini diterapkan pada Januari 2023, tapi usia minimalnya adalah 38 tahun.

Peningkatan Angka Sologami di Korea Selatan

Tingkat pernikahan Korea Selatan terun menurun. Seiring dengan hal tersebut, jumlah orang yang berkomitmen dengan dirinya sendiri (sologami) malah meningkat. Namun, belum ada data resmi terkait jumlah orang yang melakukan sologami di Korea Selatan.

Orang yang memutuskan sologami bukan sekadar merayakan pernikahan dengan diri sendiri. Umumnya, hal ini dilakukan demi melawan tekanan budaya yang berfokus pada pernikahan. Tak jarang, orang yang telah menikah menerima lebih banyak manfaat sosial.

Menurut profesor sosiologi dari Universitas Nasional Seoul, Suh Yijong, sologami berkaitan erat penurunan angka pernikahan di Korea Selatan. Suh menilai, peningkatan angka sologami terjadi seiring munculnya persepsi bahwa pernikahan bukanlah kewajiban bagi masyarakat berusia 20 tahunan dan 30 tahunan.

Berdasarkan survei statistik Korea Selatan pada 2022, dari 36.000 orang, hanya 36,4 persen responden berusia 19—34 tahun yang punya persepsi positif terhadap pernikahan. Terjadi penurunan angka hingga 20,1 persen dibandingkan survei yang dirilis pada 2012, yaitu 56,5 persen.

Itulah berbagai informasi untuk mengenal sologami. Untuk mendapatkan info menarik yang lain, ikuti terus Era.id.

Rekomendasi