ERA.id - Banyak yang belum mengenal istilah backburner relationship. Namun, sebagian dari orang-orang tersebut mungkin sebenarnya pernah melihat, menjadi korban, atau bahkan menjadi pelaku.
Istilah backburner saat ini cukup popule bagi kaum muda. Istilah ini digunakan oleh NIKI sebagai judul salah satu lagunya. Kadang lagu “Backburnur” juga dijadikan musik latar konten galau di TikTok.
Mengenal Apa Itu Backburner dalam Hubungan
Istilah backburner relationship merujuk pada hubungan yang dijalani oleh seseorang dengan orang lain tapi tidak dijalani dengan serius karena seseorang itu telah memiliki pasangan utama (serius).
Maksudnya, orang menjalin hubungan dengan dua orang. Satu hubungan dilakukan dengan serius, tapi salah satu pihak menjalik kedekatan dengan orang lain sebagai “cadangan” atau “back up” jika pasangan utama meninggalkannya.
Nah, hubungan antara seseorang (yang sudah memiliki hubungan serius) dengan pasangan “cadangan” inilah yang disebut sebagai backburner relationship.
Ya, kita sebenarnya sudah mengenal istilah lain yang lebih mudah, yaitu selingkuh. Seseorang memiliki hubungan dengan dua orang dan menempatkan salah satu pasangan sebagai cadangan.
Pelaku dari backburner relationship (pelaku selingkuh) membuat dirinya punya pilihan. Jika terjadi sesuatu yang tidak berjalan baik dengan pasangan utama, pelaku akan menjadikan pasangan backburner relationship sebagai penggantinya. Dalam pandangan psikologi, hubungan backburner adalah bentuk insecurity.
Dilansir Study Finds, backburner relationship adalah istilah yang mulai muncul saat masa-masa pandemi COVID-19. Alasannya adalah tekanan pada masa pandemi cukup tinggi, dan menjalin komitmen dengan seseorang pada masa itu dianggap menambah tekanan.
Akhirnya, sebagian orang mencari distraksi atau pengalih perhatian atau pelariah dengan menjalin hubungan dengan orang lain sebagai cadangan—menjalin backburner relationship. Korban utama dari hal ini adalah pasangan utama, tapi pasangan backburner relationship juga bukan sepenuhnya pemenang.
Kasus Backburner Relationship
Berdasarkan penelitian University of Oklahoma pada 2021, 62% dari 397 orang dewasa mengaku punya seseorang sebagai pasangan backburner relationship. Padahal, dari total orang tersebut, sebanyak 93% mengaku berada di hubungan yang eksklusif dengan pasangannya.
Namun, secara umum backburner relationship bukan hal yang disengaja, melainkan sesuatu yang berkembang seiring waktu berjalan. Apa penyebabnya?
Media sosial mungkin bisa menjadi salah satu faktor pemicu. Masyarakat tidak terlepas dari media sosial dan layanan ini memungkinkan seseorang untuk bisa memiliki pasangan cadangan atau pasangan backburner relationship.
Sebagian orang menganggap menghubungi dan menanyakan kabar orang lain (bukan pasangan) adalah hal wajar. Padahal, hal tersebut sebenarnya berada pada titik rawan menuju perselingkuhan atau kesalahpahaman. Para pelaku mungkin akan berdalih, “Apa salahnya tanya kabar mantan pacar? Tanya kabar tidak sama dengan mengajak kencan, kan?”
Perlu diketahui, menjalin hubungan romantis dalam backburner relationship tidak butuh usaha yang besar. Saling berkomentar di profil media sosial dengan sederhana bisa berpotensi berkembang menjadi hubungan romantis (backburnur relationship).
Selain itu, backburner relationship masing-masing orang bisa berbeda. Pasangan backburner relationship tidak hanya berasal dari “orang masa lalu” atau orang baru. Sahabat dekat juga berpotensi menjadi pasangan backburner relationship, salah satu contohnya adalah berkeluh kesah dengan sahabat (lawan jenis) soal kekasihnya (pasangan utama).
Itulah berbagai informasi untuk lebih mengenal backburner relationship. Ikuti terus berita terbaru Era.id untuk mendapatkan info menarik lainnya.