ERA.id - Delusionship tengah menjadi istilah yang ngetren di media sosial, khususnya di TikTok. Banyak netizen yang memperbincangkan ‘delusionship’ sebagai istilah kencan atau hubungan asmara yang menarik. Namun masih banyak pengguna medsos yang belum paham apa itu delusionship dan bentuknya atau perwujudannya.
Para pengguna media sosial, terutama gen z selalu tertarik ketika muncul tren baru mengenai percintaan atau asmara. Istilah delusionship pun ramai diikuti dan dibahas karena banyak yang merasa related dengan kehidupannya. Apa itu delusionship menarik untuk disimak karena merupakan konsep percintaan yang berkaitan dengan kesehatan jiwa.
Apa Itu Delusionship?
Delusionship merupakan gabungan dari kata ‘delusion’ dan ‘relationship’. Delusion memiliki arti keyakinan akan sesuatu yang tidak benar. Sementara relationship berarti hubungan. Jadi bisa dimaknai bahwa delusionship merujuk pada hubungan pada sesuatu yang tidak nyata.
Di ilmu kesehatan jiwa, delusi termasuk salah satu gangguan dalam berpikir. Delusi dan halusinasi bahkan sering menjadi gejala psikosis yang umum dialami orang-orang. Namun dalam tren delusionship, delusi bukan berarti berkaitan dengan kondisi mental yang salah atau terganggu.
Delusionsip yang ramai diperbincangkan warga TikTok adalah hubungan asmara yang hanya ada di dalam khayalan seseorang. Orang tersebut bisa saja menganggap atau meyakini dirinya memiliki hubungan asmara. Namun hal itu cuma terjadi dalam imajinasi atau khayalannya semata, bukan real atau nyata.
Contohnya ketika Anda tertarik dengan idol Kpop atau someone di aplikasi dating. Anda kemudian membayangkan momen-momen romantis bersama doi di suatu tempat, misalnya tepi pantai, bioskop, kafe, dan lainnya. Meskipun sebenarnya Anda belum pernah bertemu atau menjalani hal yang Anda bayangkan tersebut.
Jadi bisa diartikan bahwa delusionship adalah fantasi memiliki hubungan cinta atau romantis dengan seseorang yang disukai. Istilah ini juga sering disebut dengan nama ‘delulu’. Bahkan dalam kondisi ekstrem, orang yang mengalami delusionship sampai membayangkan tanggal pernikahan hingga rencana masa depan bersama orang yang disukai tersebut.
Penyebab Delusionship
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki khayalan yang mengarah ke delusionship. Pada dasarnya delusionship adalah hubungan yang dirasakan sepihak atau ketertarikan searah.
Pakar psikologi klinis, Dr. Sona Kaur, memandang delusionship sebagai tren cinta yang tak berbalas. Ketertarikan seara ini membuat seseorang mengalami delusi, sehingga menciptakan narasi sendiri mengenai pengalaman romantis dari sosok yang didambakan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan delusionship muncul dalam diri seseorang. Pengalaman traumatis bisa menciptakan coping mechanism seorang individu sehingga terjadi delusionship. Seseorang takut mengalami kondisi yang sama sehingga mendorong dirinya membayangkan pengalaman dan pikiran mengenai pasangan dan hubungan percintaan yang sempurna.
Individu yang suka menyendiri atau keadaan kesepian akan meningkatkan potensi mengalami delusionship. Orang-orang tersebut akan lebih mudah mengkhayal tentang apa yang mereka inginkan. Selain itu, pengalaman cinta yang ditolak atau tak terbalas juga dapat membuat seseorang berimajinasi dalam delusionship.
Apakah Delusionship Berbahaya bagi Kesehatan Mental?
Sejumlah psikolog mengatakan bahwa setiap orang pasti mempunyai fantasi tanpa perlu hingga membuatnya menjadi patologis. Jadi fantasi adalah hal yang wajar dan tidak selalu dikaitkan dengan kondisi mental tertentu.
Namun ketika fantasi tersebut terbentuk secara berlebihan maka menjadi hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab terdapat juga kasus fantasi yang ‘tergila-gila’ hingga menimbulkan gangguan mental tertentu.
Salah satu cara untuk melihat apakah fantasi masih dalam hal wajar adalah pada durasi waktunya. Jika fantasi berlangsung dalam waktu lama dan menetap, maka harus diwaspadai. Misalnya ketika seseorang terobsesi mengikuti gerak-gerik orang yang disukai atau gaya hidupnya.
Fantasi harus diatasi jika sudah menimbulkan sejumlah dampak negatif. Misalnya ketika produktivitas menurun karena terlalu kerap berfantasi. Contoh lainnya ketika Anda kesulitan tidur karena terus berfantasi terhadap hal atau sosok yang diinginkan.
Demikianlah ulasan mengenai apa itu delusionship sebagai istilah percintaan yang sedang ngetren di TikTok. Banyak orang pernah mengalami delusionship entah itu pada seseorang yang dicintai sepihak maupun idol KPop yang dikagumi. Jika fantasi yang terbentuk masih dalam kondisi wajar maka tidak menjadi masalah pada kesehatan mental.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…