Survei: Minat Berutang Masyarakat Meningkat Selama Ramadan

| 01 Apr 2024 04:36
Survei: Minat Berutang Masyarakat Meningkat Selama Ramadan
Ilustrasi - Warga antre mendapatkan layanan penukaran uang rupiah baru di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/3/2024). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wpa

ERA.id - Selama Ramadan, minat berutang masyarakat dinilai meningkat secara signifikan. Hal itu dapat dibuktikan melalui survei terbaru yang digagas Jenius, salah satu produk perbankan dari Bank BTPN. 

Berdasarkan survei bertajuk "Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadhan & Jelang Idul Fitri 2024” yang dilakukan pada 28 Februari-18 Maret 2024, pada studi itu, jumlah masyarakat digital savvy yang memilih opsi mengambil pinjaman meningkat sebesar 13 persen. 

Dengan kata lain, sebanyak 35 persen dari mereka berencana berutang untuk mengantisipasi kebutuhan ekstra selama mudik Lebaran.

"Menurut hasil survei, sebanyak 35 persen dari mereka berencana mengambil pinjaman selama bulan Ramadhan 2024 untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk menyambut Lebaran (60 persen), modal usaha (46 persen), dan renovasi rumah (18 persen)," kata Digital Banking Partnership Head Bank BTPN Febru Rusli seperti dikutip Antara

Survei itu pun melibatkan 233 responden berusia 17-40 tahun dari berbagai wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek, seperti Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Manado, hingga Aceh.

Febru menjelaskan, terdapat pergeseran alokasi Tunjangan Hari Raya (THR) pada tahun 2024 dibanding dengan 2023.

Tahun ini, ada pergeseran alokasi THR dari masyarakat digital savvy dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan pada tahun lalu, mayoritas digital savvy (41 persen) fokus menabung THR, sementara 40 persen menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadan, dan 19 persen lainnya memilih menginvestasikan THR mereka.

Kini, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadhan naik 12 persen menjadi 52 persen, sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29 persen dan 19 persen.

Mengutip hasil studi Jenius, Febru menjelaskan perubahan cara mengelola THR pun sejalan dengan 58 persen masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadhan tahun ini.

Adapun alokasi pengeluaran tersebut terbagi menjadi beberapa keperluan, seperti membeli baju baru (43 persen), mudik (30 persen), zakat dan sedekah (30 persen), membeli makanan sahur dan buka puasa (29 persen), serta acara buka puasa bersama (29 persen).

"Selain untuk keperluan Ramadhan, masyarakat digital savvy juga menggunakan THR untuk melunasi cicilan atau utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan membeli gawai atau barang elektronik lainnya," pungkasnya.

Rekomendasi