ERA.id - Malam satu Suro adalah penanda awal bulan pertama yang tercantum dalam kalender Jawa. Penanggalan ini bersamaan dengan datangnya 1 Muharram yang merupakan Tahun Baru Islam.
Dalam kalender Hijriyah, perpindahan hari dan bulan terjadi pada waktu Magrib. Makanya malam 1 Muharram 1445 H atau malam 1 Suro bertepatan dengan 7 Juli 2024.
Pada malam tersebut, ada beberapa amalan yang dapat kita kerjakan sebagai umat Muslim. Kira-kira, apa saja amalan malam satu suro yang bisa dilakukan?
Dilansir dari situs resmi NU Online, simak ulasannya di bawah ini.
Amalan Malam Satu Suro
Membaca doa akhir tahun
Sebelum menjalani amalan-amalan pada malam 1 Suro atau 1 Muharram, umat muslim dianjurkan membaca doa akhir tahun. Doa ini dapat dibaca pada saat akhir bulan Dzulhijjah sebelum masuk bulan Muharram sebanyak 3 kali.
Karena pergantian hari dan bulan dalam kalender Hijriyah terjadi pada waktu magrib, maka doa ini Anda baca sebelum memasuki waktu magrib.
Doa ini diamalkan untuk memohon ampun atas semua kesalahan yang telah kita lakukan. Berikut ini doa akhir tahun:
“Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fî hadzihi sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.”
Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah." (1)
Membaca doa awal tahun
Setelah membaca doa akhir tahun, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa awal tahun pada malam 1 Suro atau 1 Muharram. Doa ini dibaca setelah magrib atau saat memasuki waktu 1 Muharram.
Doa awal tahun juga dibaca sebanyak 3 kali. Umat muslim yang mengamalkan doa ini diharapkan menerima anugerah dan kemurahan Allah pada tahun baru seterusnya.
Doa awal tahun
“Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.”
Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
Mandi
Sebelum menjalani amalan-amalan di bulan Muharram, Anda dianjurkan untuk membersihkan diri dengan mandi. Mandi pada bulan Muharram juga merupakan salah satu amalan yang dianjurkan.
Memotong kuku
Memotong kuku juga merupakan amalan yang disunnahkan dalam bulan Muharram. Hal ini sudah dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw:
"Lima perkara merupakan fitrah (sesuci) yaitu, memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku"
Dari hadits tersebut, para ahli fiqih bersepakat memberi hukum sunnah atas kegiatan yang berorientasi kebersihan dan kerapian, yaitu memotong bulu yang tumbuh di sekitar daerah kemaluan dan mencabut bulu yang tumbuh di ketiak lengan tangan serta memotong kuku.
Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali
Membaca surat Al-Ikhlas juga menjadi amalan yang disarankan untuk di baca dalam bulan Muharram. KH Mochammad Djamaluddin Ahmad, seorang pengasuh pondok pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, pernah menyatakan beberapa keutamaan berzikir.
"Zikir lebih utama dibanding semua amal. Bahkan lebih utama dari sedekah emas. Lebih utama dari perang membunuh musuh, lalu kita dibunuh musuh," jelasnya.
Kiai Jamal kemudian mengisahkan, di zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang sahabat Nabi yang selalu mengamalkan surat al-Ikhlas saat hendak menjalani sesuatu. Sahabat tersebut bernama Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi. Setiap keluar rumah, Muawiyah selalu membaca surat al-Ikhlas, demikian pula saat masuk rumah.
"Sahabat Muawiyah duduk juga baca kulhu (surat al-Ikhlas), berdiri juga baca kulhu. Dalam setiap keadaan dia selalu baca kulhu," jelasnya.
Ketika sahabat Muawiyah wafat, Rasulullah dan juga sahabat lain datang untuk takziah. Saat itu Nabi Muhammad SAW takjub menyaksikan ribuan malaikat di sekitar Muawiyah. Karena penasaran, Nabi pun mencari informasi tentang kebiasaan Muawiyah sesama hidupnya. Dan dari sana diketahui jika Muawiyah punya rutinan atau zikir surat al-Ikhlas.
Muawiyah wafat setelah terjadinya perang Tabuk. Saat itu Muawiyah hendak berangkat perang, akan tetapi karena sedang merasakan demam yang sangat tinggi, akhirnya Nabi menahannya untuk tetap di Madinah. Dalam perjalanan pulang menuju Madinah, ada kabar Muawiyah telah meninggal dunia.
"Ketika Muawiyah wafat, Nabi Muhammad SAW melihat ada 70 ribu malaikat yang ikut berkumpul mendoakan. Sampai-sampai menutupi cahaya matahari dan terlihat redup," tambah Kiai Djamal.
Demikianlah ulasan tentang amalan malam satu suro yang bisa dilakukan oleh umat Muslim. Semoga bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…