Kenapa Indomie Rasa 'Makanan Lokal' Tidak Diperjualbelikan Secara Umum?

| 29 Jul 2020 13:36
Kenapa Indomie Rasa 'Makanan Lokal' Tidak Diperjualbelikan Secara Umum?
Ilustrasi indomie bermacam rasa

ERA.id - Para perantau misalnya orang Makassar di Jakarta, tak aan menemukan Indomie rasa Coto Makassar. Begitu pun orang Bandung, takkan menemukan Indomie rasa Mie Kocok di Ibukota. Apa sih alasan indomie rasa 'makanan lokal' itu tak dijual secara umum?

Aedil Akbar, seorang perantau asal Makassar di Jakarta, yang juga bekerja di sebuah instansi negeri di sekitar Senayan, mengaku kerap rindu dengan coto Makassar.

Maklumlah, jika perantau, apalagi masih lajang, kadang mengirit dengan makan mi instan saja. Mau makan coto Makassar asli di Jakarta, katanya, kurang sedap.

"Selalu beda makan makanan lokal, seperti coto Makassar. Kuahnya beda pokoknya. Mahal lagi. Lebih enak makan mi coto. Tapi tidak dijual di sini (Jakarta)."

Untuk mengatasi kerinduannya, ia kerap meminta keluarganya untuk mengirim Indomie Coto Makassar ke Jakarta. Apalagi jika ada kawannya yang ingin datang ke Jakarta, ia tak segan meminta titip indomie yang berbau kearifan lokal itu.

"Ya, dititip. Paling tidak bisa makan. Kan di rantau tidak ada Indomie Coto Makassar," tukasnya.

Sebenarnya, apa sih alasan Indomie tidak menjual produk mie rasa khas makanan Nusantara secara umum seperti kaldu ayam, kari ayam, atau soto ayam. Ternyata alasannya sederhana, tidak mau berjudi.

Dalam sebuah laman jajak pendapat, beberapa responden tidak mengambil kesimpulan. Hanya berpendapat secara subjektif.

"Kemungkinan besar hilangnya berbagai variasi rasa ini karena rendahnya permintaan masyarakat. Terlebih di daerah yang cukup asing untuk makanan tersebut. Oleh karena itu, Indomie rasa Nusantara ini cenderung hanya dijumpai di daerah asalnya saja. Kadang juga ada di beberapa daerah lain yang sekiranya peminatnya tinggi," tulis Prabu Mutawakkil.

Sementara Thita, punya pendapat lain: "Hal ini disesuaikan dengan selera dan minat konsumen. Mungkin jika dijual di daerah lain kurang laku atau memang sengaja sebagai 'ciri khas'."

Abadi Abdillah juga berujar, kalau rasa khas itu barulah dilempar ke luar daerah asalnya, jika banyak perantau dari daerah tertentu, misal Makassar, menetap di Kalimantan.

"Peminat terbesar Indomie rasa Coto Makassar tentu orang-orang yang lidahnya familiar dengan rasa coto, sehingga tentunya banyak yang beli. Seperti di beberapa daerah Kalimantan, karena di sana banyak perantau Bugis-Makassar, sementara penjual coto makassar susah ditemui."

Tags : indomie
Rekomendasi