Tim Editor
ERA.id - Meghan Markle mengakui dirinya sempat menjadi korban perundungan setahun yang lalu. Pengakuan mengejutkan ini ia sampaikan lewat seminar dan perayaan Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Istri dari Pangeran Harry ini membeberkan pengalaman pahitnya saat menjadi korban gunjingan banyak orang. Apalagi saat dirinya memutuskan untuk menikah dengan keluarga Istana Kerajaan Inggris.
“Saya diberitahu pada 2019 saya menjadi orang paling dianiaya di dunia, (oleh) pria maupun perempuan. Kini delapan bulan setelahnya, saya bahkan tak muncul (di publik),” kanang Meghan saat menghadiri seminar Teenager Theraphy, Senin (12/10/2020).
Wanita bergelar Duchess of Sussex itu juga menyebut dirinya memilih untuk sibuk dengan kehamilan dan mengurus bayi mungilnya, Archie. Namun tak dipungkiri perundungan itu sulit ia gambarkan dengan kata-kata.
Berbagai berita negatif dan komentar jahat terus berdatangan. Bahkan banyak berita tak benar tentang dirinya, baik di masa lalu maupun keluarganya.
“Ketika seseorang mengatakan hal bohong tentang kalian, dampaknya amat merusak baik mental dan kesehatan emosional kalian,” lanjutnya.
Tak heran setelah muncul dan menyandang gelar sebagai Ibu dan meninggalkan istana kerjaan, baik Meghan maupun Harry sering terlibat dengan kegiatan sosial. Mereka kerap kali muncul di berbagai acara, terutama yang menyangkut hubungan antar manusia.
Bagi Meghan sendiri hal menyenangkan yang bisa membangkitkan mood-nya ialah dengan menulis jurnal. Selain itu, ia juga memberi sedikit pandangan tentang kasus perundungan yang berimbas sangat besar bagi kesehatan mental seseorang.
“Kita semua tahu bagaimana rasanya kalau perasaan kita terluka dan membutuhkan seseorang untuk diajak bicara. Kita semua memikirkannya,” ungkapnya.
Saat ini pasangan yang menikah pada 19 Mei 2018 itu mengaku sudah baik-baik saja. Bahkan mereka menjalankan kehidupan yang bahagia dengan pilihannya sendiri saat memutuskan untuk tinggal di Amerika.
