Tim Editor
ERA.id - Bagi penggemar belanja daring, nama Alya Francine Ratag mungkin sudah familiar di telinga. Influencer dari Bandung ini memang sering wara-wiri di beberapa ecommerce di Indonesia. Alya dikenal sebagai selebragam yang punya banyak tato dan suka ceplas-ceplos.
Nama Alya Francine Ratag mungkin masih asing terdengar di kalangan entertaimen. Namun, di social media, Alya dikenal sebagai selebgram dan influencer muda yang suka tampil apa adanya.
Terlihat mudah, tapi tidak begitu kenyataannya. Jumat (27/11/2020), Alya Francine Ratag yang kini menggeluti perannya sebagai influencer, menceritakan perjuangannya mengelola akun pribadinya sebagai media promosi produk yang meng-endorse.
"Orang mikirnya kita tinggal foto-foto saja cuap-cuap lalu dapat uang. Padahal kita harus bisa mengelola akun, harus tahu cara menyampaikan promo dengan bahasa kita sendiri, nggak boleh salah sebuk merk, dan tagar harus benar," ujar Alya.
Meskipun banyak detail yang harus diperhatikan, Alya mengaku semua orang memiliki potensi untuk menjadi influencer. "Pastikan ciri khas, rajin posting. Hindari isu SARA. Yang penting jadi diri sendiri. Jangan sampai apa yang ditampilin berbeda dengan sehari-hari, nanti follower pas ketemu jadi nggak respek," sarannya.
Ke depan, Alya melihat potensi menjadi influencer semakin besar. Namun, dia menyarannya supaya tiak bergantung penuh sebagai influencer. "Jangan terlalu mengandalkan dari influencer, gunakan pendapatan untuk membangun usaha," kata Alya Francine Ratag.
