Dian Sastrowardoyo Kena Kritik Usai Dukung Arie Kriting Soal Duta PON Papua: Teman Bermuka Dua

| 04 Jun 2021 13:00
Dian Sastrowardoyo Kena Kritik Usai Dukung Arie Kriting Soal Duta PON Papua: Teman Bermuka Dua
Dian Sastrowardoyo Diserang Fans Nagita Slavina (Instagram/therealdisastr)

ERA.id - Kisruh penunjukan duta Pekan Olahraga Nasional (PON) terhadap Nagita Slavina mendapat sorotan tajam dan kritik dari banyak pihak. Kali ini giliran Dian Sastrowardoyo yang ikut turun mengomentari hal itu.

Melalui unggahan yang dibagikan oleh Arie Kriting, Dian Sastrowardoyo menunjukkan dukungannya dengan mengkritik penunjukan Nagita Slavina sebagai duta PON.

Menurut Dian, wanita Papua lebih tepat dijadikan sebagai sosok perempuan yang menjadi duta PON untuk wilayahnya sendiri. Tak hanya itu saja Dian juga memberikan komen dengan emoji api menyala.

"Nagita itu teman saya, tapi Indonesia itu warna warni. Sudah waktunya saudara2 Papua merasa terwakili," tulis Dian diunggahan Arie Kriting.

Sayangnya pendapat Dian ini justru ditanggapi negatif oleh para penggemar Nagita Slavina. Mereka menilai seharusnya Dian dan rekan artis lainnya melayangkan protes langsung ke pihak penyelenggara, bukan istri Raffi Ahmad yang hanya ditunjuk sebagai ikon saja.

"Protesnya ke yg milih Nagita aja mba,, jgn Nagita disalahin jd nya.. masih aja dibahas,, katro," komentar @siangsiang_maling****

"Kan sudah di wakili sama kakak @boazsolossa masih kurang terwakilkan? Yaa kenapa ga langsung aja minta k penyelenggaranya @ponxx2020papua saja kak? Tanpa harus mnyeret nama lain, dan menggiring opini seolah ini itu CA. Padahal kan kak @raffinagita1717 ini di pilih untuk menjadi icon PON (Pekan Olahraga Nasional) sah" aja kan toh dy masih brKTP Indonesia. Jadi siapapun boleh ikut berpartisipasi," ungkap @nuruddi****.

"Lebay deh... knpa ga dri april sih mba... koar tuh lgsg ke menpora ngapain libatin icoj yg ditunjuk," timpal @junita.situmo****.

Tidak berhenti sampai di situ saja, narasi Dian yang menyebut Nagita sebagai temannya ternyata menjadi blunder bagi dirinya sendiri. Penggemar Nagita Slavina menuding Dian Sastrowardoya adalah teman bermuka dua.

Penggemar Nagita sangat menyayangkan aksi Dian yang mengaku seorang teman tetapi tidak bertanya langsung ke yang bersangkutan. Dian lebih memilih untuk menyuarakan pendapatanya melalui media sosial.

"Kalau temen biasanya sih nanya langsung dulu. Nggak langsung ngejudge gitu. Di sosmed orang pula," kata @werky****

"Jgn cm koment sana sini langsung aja Wa atau tlpn orng nya. Jgn buat suasana tambah gaduh hanya persoalan yg tak perlu dibesar-besarkan," komentar @ollave****.

"Mbanya di tahun 2016 kemana ajaa.. Kukira literasi & peka mba disas sudah cukup baik," timpal nickenocta****.

"Tapi nagita ga punya temen kaya kamu. Muka dua ! Kirain dian itu smart nyata nya kemakan berita headlinenya aja wakakak," ucap @elsajuli****.

"Kenapa nggak dari kemarin-kemarin mbak sayang. Ada jalur yang lebih elegan daripada ribut di sosmed. Duduk bareng pihak terkait. Kasihan Nagita lagi hamil. Niat dia baik mau mempromosikan PON. Kalau pun salah dimata mbak, coba japri dari awal. Punya nomor nya kan," tulis @elisna****.

Sebelumnya Arie Kriting menyoroti pemilihan Nagita Slavina terkait pemilihan dirinya sebagai Duta Pekan Olahraga Nasional (PON). Menurut Arie, penunjukan Nagita bisa mendorong terjadinya kultural apropriasi lantaran seharusnya hal itu dilakukan oleh wanita asal Papua.

Suami dari Indah Permatasi itu pun menyarankan ada banyak wanita asli Papua yang bisa menjadi ikon atau pun duta PON, salah satunya Nowela Indonesian Idol.

"Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu," tulis Arie.

Lebih lanjut, Arie Kriting berharap kedepannya bisa sama-sama mendorong agar representasi perempuan daerah bisa terwujud suatu saat nanti demi menghormati perbedaan.

"Semoga kita bisa sama-sama mendorong agar representasi Perempuan Papua pada ajang yang diadakan di daerah mereka sendiri, bisa terwujud. Mari menjadi bangsa yang menghormati perbedaan," tutupnya.

Rekomendasi