ERA.id - Tuhan menciptakan karakter manusia sama persis dengan karakter alam dalam 4 elemennya. Menangkap energi alam melalui perilaku ke 4 elemen yakni tanah, air, angin, dan api. Tanpa adanya dari keempat unsur tersebut, dunia akan dipenuhi kekacauan.
Rupanya, keempat elemen ini dapat menguraikan kepribadian seseorang. Dilansir dari Better If You Know pada Selasa (17/8/2021), dari keempat elemen yang paling menonjol dalam dirimu, yakni tanah, air, angin dan api, manakah yang dipilih? Pilihanmu ungkap karakter aslimu.
1 . Air
Elemen air berkaitan dengan orang-orang yang merasa sangat menyentuh emosi mereka sendiri dan orang lain. Mereka sangat suka terlibat dalam percakapan yang mendalam, pandai mendengarkan dan berempati. Mereka mengubahnya dan emosi menjadi kreativitas, membuat lagu, atau melukis gambar. Biasanya, kamu lebih berpusat pada kebutuhan orang lain daripada kebutuhan sendiri.
2. Udara
Jika kamu memilih elemen udara, itu berarti memiliki kemampuan komunikasi yang hebat. Masing-masing dari mereka mungkin merupakan sarana disukai untuk berkomunikasi dan berbagi ide-ide penting dengan yang lain. Yang paling pemalu terlahir sebagai penghibur. Mereka benar-benar individu yang sangat bijaksana yang dengan hati-hati mempertimbangkan keuntungan dan kerugian sebelum mengambil tindakan.
3. Api
Elemen api cocok untuk mereka yang percaya diri dan tak terbendung dalam cara bertindak. Mereka mencapai hasil yang luar biasa dengan selalu bekerja keras dan menarik orang lain dengan perilaku karismatik. Peran yang paling cocok untuk mereka adalah pemimpin dan motivator. Mereka tahu bagaimana menginspirasi orang lain dengan kata-kata motivasinya. Mereka memiliki intuisi yang hebat dan memahami detail yang biasanya dilewatkan orang lain.
4. Tanah
Elemen tanah bisa menjadi yang paling stabil dan konkret dari keempatnya. Orang yang cocok dengan elemen tanah bisa terjadi lebih parah dan rasional daripada yang lain. Mereka tidak bergerak dengan mudah dari keyakinan. Mereka adalah orang-orang, pasien, dengan banyak akal praktis dan ketekunan. Cara mereka mempelajari sesuatu yang baru bergantung pada tindakan dan keinginan untuk melakukannya. Mereka bekerja dengan ketat, dan menghargai objek di atas segalanya karena kegunaannya, bukan secara estetis. Mereka juga setia dan tentu saja toleransi.