Tak Percaya dengan Vaksin Covid-19, Pasangan Ini Meninggal Dunia dan Tinggalkan Empat Anaknya

| 20 Aug 2021 14:35
Tak Percaya dengan Vaksin Covid-19, Pasangan Ini Meninggal Dunia dan Tinggalkan Empat Anaknya
Pasangan (Foto: gofundme)

ERA.id - Pasangan suami istri asal Texas, Amerika yang tak percaya dengan vaksin dan telah meninggal dunia akibat Covid-19. Menurut beberapa laporan dan kampanye GoFundMe, pasangan ini meninggalkan empat anaknya.

Dilansir dari People pada Jumat (20/8/2021), pada bulan Juli, pasangan bernama Lawrence dan Lydia Rodriquez ini dirawat di rumah sakit Cabang Medis Universitas Texas, di mana mereka berdua didiagnosis positif Covid-19. sepupu Lydia, Dottie Jones, merinci di halaman donasi.

“Pasangan ini didiagnosis positif COVID-19 dan dirawat di sana,” kata sepupu Lydia, Dottie Jones.

Lydia segera ditempatkan pada bantuan ventilator, sementara Lawrence ditempatkan pada oksigen. Tetapi, kondisi Lawrence dengan cepat memburuk, dan segera bergabung dengan istrinya menggunakan ventilator di ICU.

Ketika Lydia tetap di ICU, Lawrence menyerah pada komplikasi penyakit pada 2 Agustus, dan 14 hari kemudian pada 16 Agustus, Lydia lalu menyusul meninggal dunia akibat Covid-19.

"Hati kami hancur," kata Jones.

Pasangan itu meninggalkan empat anak, si kembar berusia 18 tahun bernama Nathan dan Ethan, Adam berumur 16, dan Synphonia berusia 11.

Jones mengatakan kepada stasiun berita ABC KTRK bahwa keinginan terakhir Lydia sebelum diintubasi adalah anak-anaknya harus divaksinasi Covid-19.

"Sebelum dia diintubasi, salah satu hal terakhir yang dia katakan kepada saudara perempuannya adalah 'Tolong pastikan anak-anakku divaksinasi. Dia akan berada di sana untuk anak-anaknya sekarang jika dia telah divaksinasi," papar Jonas.

Lydia dan Lawrence tidak divaksinasi karena mereka tidak mempercayai vaksin lantaran informasi yang beredar salah.

"Kamu mencoba berbicara dengan mereka, dan dia tidak menyukainya. Tidak percaya, kurasa. Hanya menghancurkan hatiku bahwa orang-orang mempercayai informasi yang salah yang ada di luar sana," ujarnya

"Informasi yang salah membunuh orang, dan kita perlu mengungkap kebenaran di sana," lanjutnya.

Menurut database New York Times, Texas telah mengalami peningkatan 44 persen dalam kasus COVID-19 selama dua minggu terakhir. Negara bagian rata-rata sekitar 15577 kasus per hari.

"Ini benar-benar terjadi di keluarga kami, dan ini adalah kisah nyata dari apa yang bisa terjadi. Aku tidak mencoba menakut-nakuti orang. Aku hanya ingin orang-orang mengerti bahwa virus ini nyata, dan varian Delta ini lebih brutal dari apa pun yang kita miliki' sudah lihat. Hati kami baru saja hancur. Kami terluka untuk anak-anak." katanya.

Rekomendasi