Cerita Soal Kondisi Bipolar, Tak Disangka Selena Gomez Alami Patah Hati Parah Ditinggal Nikah Justin Bieber

| 20 Aug 2021 15:00
Cerita Soal Kondisi Bipolar, Tak Disangka Selena Gomez Alami Patah Hati Parah Ditinggal Nikah Justin Bieber
Selena Gomez (Foto: IG @selenagomez)

ERA.id - Baru-baru ini, Selena Gomez secara blak-blakan mengungkapan tentang gangguan bipolar dan patah hati yang dialaminya beberapa tahun lalu. Hal ini disampaikan Selena dalam wawancaranya bersama majalah Elle.

Seperti yang diketahui, Selena didiagnosa mengalami gangguan bipolar pada tahun 2018 lalu. Waktu itu bertepatan dengan mantan kekasihnya, Justin Bieber menikah dengan Hailey Baldwin. Pernikahan tersebut diketahui memperparah kondisi Selena, dikarenakan Selena baru saja putus dengan Justin kala itu.

Meski sempat terpuruk, Selena mengaku kini ia sudah memilih untuk tidak memikirkannya lagi dan mengaku lega saat didiagnosa bipolar. Ia menyatakan bahwa hal tersebut membuat seolah beban berat yang ditanggungnya terangkat sudah.

"Saya merasa beban berat terangkat dari saya ketika mengetahuinya. Saya bisa mengambil napas dalam-dalam dan berkata, 'Okay, itu menjelaskan banyak hal," kata Selena, dilansir dari Buzzfeed.com.

Penyanyi berusia 29 tahun itu menyatakan bahwa penyakit lupus, transplantasi ginjal, hingga patah hati menyakitkan yang dialaminya sangat membuatnya terpuruk. Sanking banyaknya kejadian buruk yang menimpanya, Selena ungkap selalu bersiap untuk menghadapi hal buruk yang baru.

"Lupus saya, transplantasi ginjal, kemoterapi, memiliki gangguan mental, mengalami patah hati yang begitu dipublikasi, sejujurnya semua itu membuat saya terpuruk. Setiap saya melewati sesuatu, saya seperti, 'Apa lagi? Apa lagi yang harus saya hadapi?" jelasnya.

Lebih lanjut, Selena menjelaskan bahwa menolong orang lain saat ini merupakan kegiatan yang membuatnya untuk terus melangkah dan melanjutkan hidup. Meski demikian, ia juga tak menampik bahwa ada waktu-waktu di mana ia merasa tidak kuat dan melukai diri sendiri.

"Akhirnya aku memberi tahu diri sendiri, 'Kamu akan menolong orang lain'. Itu yang membuat saya terus maju. Mungkin ada waktu saat saya tidak cukup kuat dan akan melakukan sesuatu yang menyakiti diri sendiri," pungkasnya.

Rekomendasi