ERA.id - Komika Bintang Emon kembali mengkritisi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan mengeluarkan komedi satir. Lewat unggahan video Instagram-nya, ia mencari prestasi KPI di Google.
Bintang Emon mencoba mencari informasi terkait prestasi dari lembaga yang diketuai Agung Suprio ini. Bintang Emon tampak heran karena menurutnya semua yang dicari di penelusuran Google dapat ditemukan, namun ia tidak dapat menemukan prestasi KPI.
“Gue nggak mau komentar jahat soal KPI, gue pengen bela KPI. Akhirnya gue carilah prestasinya KPI di Google, nggak ada,” kata Bintang Emon mengawali videonya, dikutip Sabtu (11/9/2021).
(Capture Instagram)
Dia lantas mencoba mencari prestasi dari karang taruna hingga hal aneh seperti fakta tentang karakter Squidward di Spongebob Squarepants.
“Google loh, Google jendela dunia. Lu nyari apa aja di situ ada. Lu nyari kabar Ciripa sekarang, ada. Prestasinya KPI nggak ada. Mungkin Google emang males upload-upload soal prestasi. Gue cari yang lain, prestasi karang taruna jatibening, ada prestasinya. KPI nol,” ungkap Bintang.
Leih lanjut, dengan ocehan santai Bintang Emon mengatakan mungkin prestari itu dan, hanya saja KPI tak ingin riya.
“Mungkin ada, cuma ya nggak di-upload aja. Mungkin nggak mau riya. Gue cari lah, maksudnya menurut gue prestasi KPI bukan hal yang aneh. Gue cari hal yang paling aneh menurut gue, kenapa Squidward nggak pake celana, ada,” sambungnya.
Tak sampai situ, komika jebolan SUCA 3 ini juga menyinggung soal kasus pelecehan yang terjadi di internal KPI.
Ia pun prihatin dengan korban pelecehan seksual di KPI, MS, yang dilaporkan balik oleh terduga pelaku.
“Kalo dia di komisi bla bla bla, bi**nya dicoret-coret, mau ngelaporin dilaporin balik pakai UU ITE,” katanya.
Bintang Emon lantas mengajak masyarakat untuk menghormati KPI sebegai lembaga yang mengawasi siaran di televisi. Namun, ia menilai justru lembaga ini yang merusak moral bangsa sehingga harus disensor.
“Tapi kita harus hormat karena nggak mudah jadi media yang mengawasi penyiaran. Hal-hal yang merusak moral anak bangsa itu harus disensor. Kaya begini,” tutup Bintang Emon.