Gigi Berlubang Parah, Dicabut atau Ditambal? Ini Kata Ahli

| 23 Sep 2021 18:45
Gigi Berlubang Parah, Dicabut atau Ditambal? Ini Kata Ahli
Perawatan gigi berlubang (Foto: Unsplash.com/jonathan)

ERA.id - Gigi berlubang merupakan sesuatu yang sudah menjadi permasalahan umum bagi kebanyakan orang. Namun, kebanyakan orang juga belum terlalu memperhatikan dan tidak tahu penanganan gigi yang sudah berlubang, apakah dicabut atau ditambal.

Gigi yang berlubang ini diwajibkan untuk dilakukan perawatan dengan dokter untuk mencegah timbulnya penyakit yang tidak diinginkan. Menurut Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM, seberapa parahnya lubang pada gigi jika masih bisa dipertahankan jangan dicabut.

"Ada paradigma dalam kedokteran gigi adalah pertahankanlah gigi selama mungkin apapun yang terjadi. Maka itu sebesar apapun lubang gigi, kalau masih bisa ditambal, masih bisa dirawat, bisa dilakukan renovasi, maka pertahankan," ujar Dr. Seno, saat konferensi pers Pepsodent, pada Kamis (23/9/2021).

Dokter Seno menjelaskan bahwa gigi berlubang yang membutuhkan penambalan harus dibersihkan terlebih dahulu. Hal ini lantaran gigi yang berlubang biasanya akan membuka jalan kuman masuk ke dalam saraf, sehingga sebelum ditambal saraf harus disterilkan dahulu.

"Penambalan itu dilakukan jika sudah rusak ke bagian sarafnya, harus dibersikan dulu. Kuman-kuman yang masuk ke saraf harus disterilkan dulu. Baru setelah steril dilakukan penambalan dalamnya, baru penambalan permukaannya," kata Dr. Seno.

Tak hanya itu, untuk memperbaiki gigi berlubang, jenis penambalan juga penting untuk diperhatikan. Menurut dokter Seno, penambalan secara permanen lebih dianjurkan karena akan mengalami kerusakan yang minim dan bertahan hingga bertahun-tahun.

Meski demikian, gigi yang ditambal harus tetap mendapatkan pemeriksaan rutin dari dokter. Terlebih jika terjadi keretakan atau tambal pecah, itu harus segera diperiksa sehingga bisa langsung diatasi masalahnya.  

"Pemilihan jenis penambalan juga penting. Kalau dilakukan tambal permanen, itu akan awet lama bertahun-tahun. Kecuali tambalannya itu pecah sedikit, itu harus ke dokter untuk diperiksa dan lakukan kontrol secara rutin," jelasnya.

Rekomendasi