ERA.id - Bisnis dimasa pandemi Covid-19 menjadi konsekuensi semenjak 2020 hingga sekarang ini. Pandemi telah menghantam ekonomi, terutama perbisnisan. Bahkan, sejumlah brand atau UMKM terpaksa bangkrut karena terdampak dari pandemi Covid-19.
Namun, berbeda dengan brand Hody.id yang justru sukses mendirikan usaha. Rupanya, bisnis jualannya ini membawa keberuntungan hingga bisa membantu para pekerja yang terdampak pandemi. Hal ini diungkapkan oleh pendiri brand Hody.id, Mira Nur Gandaniati.
Walau sudah sukses mendirikan sebuah perusahaan, Mira masih mendapatkan omongan pedas dari beberapa orang. Apalagi, dirinya sebagai perempuan yang masih dianggap sebelah mata untuk memimpin bisnis. Namun, ia mematahkan stigma soal perempuan yang tak bisa berbisnis.
"Mimpin usaha dimasa pandemi kemarin bisa sampai nambah SDM, malah mungkin yg efesiensi. Kita bisa tangguh banget walau masa sulit sekalipun. Mungkin ada yang judge emang bisa mimpin perusahaan, tapi aku yakin visi mimpi punya karyawan seberapa banyak. Perempuan itu sangat kontribusi," ujarnya melalui konferensi pers virtual Glow&Lovely Bintang Beasiswa 2022 pada Selasa (15/2/2022).
Lebih lanjut, Mira mengatakan dirinya memang sempat bekerja di perkantoran. Namun, ia lebih suka berbisnis sehingga memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus diusahanya. Ia yakin berbisnis bisa membantu banyak pihak.
"Sebetulnya saya sempat bekerja, tapi kuliah sudah senang usaha, terus dapat penghasilan. Saya anak pertama dari 3 saudara, saya nggak mau bebani orangtua. Kalau orang tua maunya anaknya PNS, soalnya perempuan bisa ngurus anak keluarga," katanya.
"Saya ingin buktikan jadi pengusaha bisa membantu banyak orang. Tapi, ini bukan hanya diri sendiri, tapi keluarga, negara, bangsa. Saya mau berkontribusi, perempuan memberikan kontribusi dan bisa jadi leader di perusahaan. Ada karyawan saya juga laki-laki," lanjutnya.
Sejak dulu, Mira selalu bermimpi menjadi seorang pebisnis. Sebab, tidak ingin menyampingkan waktu antara dirinya dengan keluarga.
"Sempet dulu kerja 2 minggu, dan mimpinya ingin perusahaan, ingin memenej waktu. Saya ingin jadi bagian anak-anak keluarga. Tapi saya tidak menyampingkan pekerjaan untuk lapang pekerjaan orang-orang," paparnya.