ERA.id - Kemal Palevi ikut menanggapi kebijakan baru Pertamina yaitu mewajibkan masyarakat yang ingin membeli pertalite melalui aplikasi MyPertamina. Seperti diketahui, kebijakan ini berkaitan dengan pembatasan pembelian bahan bakar jenis pertalite.
Melalui cuitan di Twitternya, Kemal memberi pendapat sekaligus sindiran mengenai kebijakan tersebut. Ia merasa bahwa kebijakan ini justru bertolak belakang dengan larangan penggunaan ponsel di SPBU.
Kemal membagikan dua tangkapan layar, satu penjelasan mengenai bahaya penggunaan ponsel di SPBU dan yang lainnya mengenai kebijakan pembelian pertalite melalui aplikasi yang ada di ponsel.
"Handphone memang bisa memicu percikan api yang akan menyebabkan ledakan saat pengisian bahan bakar," keterangan soal larangan penggunaan ponser di SPBU, yang diunggah Kemal.
Melihat dari sisi itu, Kemal pun mempertanyakan kemungkinkan terburuk yang mungkin terjadi di SPBU jika para pembeli harus menggunakan aplikasi di ponsel. Ia menanyakan apa yang akan dilakukan jika karena hal tersebut bisa memicu ledakan di SPBU.
Ntar kalau SPBU Pertamina pada meledak berjamaah gimana? :( pic.twitter.com/R5MFe5h2NV
— Ahmad Kemal Palevi (@kemalpalevi) June 28, 2022
"Ntar kalau SPBU Pertamina pada meledak berjamaah gimana?" cuit Kemal.
Cuitan Kemal Palevi ini pun dikomentari oleh banyak netizen. Ada yang setuju akan pendapatnya, tetapi di sisi lain ada juga netizen yang bantu menjelaskan bahwa penggunaan ponsel di SPBU nantinya akan ada aturan baru seiring kebijakan baru pembelian pertalite.
"Kebijakan seharusnya mempermudah, bukan mempersulit," ujar netizen.
"Jadi itu pengecekannya di dekat pintu gerbang pom bensinnya bang, jadi ga terlalu bahaya, paling risikonya macet," kata yang lain.
"Ribet banget mau beli bensin aja," sambung yang lain.