Sayangkan Nikita Mirzani Dijemput Paksa, Sunan Kalijaga: Dia Wanita Tangguh, Tak Mengeluh, Tak Menangis

| 22 Jul 2022 13:23
Sayangkan Nikita Mirzani Dijemput Paksa, Sunan Kalijaga: Dia Wanita Tangguh, Tak Mengeluh, Tak Menangis
Sunan Kalijaga (Foto: Instagram/@sunankalijaga_sh)

ERA.id - Sahabat Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru yang ditemani pengacara Sunan Kalijaga datang ke Polresta Serang, Banten. Kedatangan keduanya untuk melihat Nikita Mirzani yang masih menjalani pemeriksaan atas laporan kasus Dito Mahendra.

Bukan bertugas sebagai kuasa hukum, kedatangan Sunan Kalijaga ke Polres untuk mendukung Nikita Mirzani. Ia juga memastikan proses hukum itu berjalan dengan lancar tanpa adanya ditutup-tutupi.

"Saya support aja sebagai kawan dan memastikan proses hukum berjalan dengan benar," kata Sunan Kalijaga, dikutip dari kanal YouTube KH Infotainment.

Sunan Kalijaga dan Fitri Salhuteru (Foto: YouTube/KH Infotainment)
Sunan Kalijaga dan Fitri Salhuteru (Foto: YouTube/KH Infotainment)

Sunan Kalijaga juga sempat berbincang-bincang dengan mantan kekasih John Hopkins di dalam Polres Serang. Ia mengungkapkan sosok Nikita Mirzani sebagai wanita tangguh lantaran tak menangis dan tak mengeluh.

"Iya sempat ngobrol-ngobrol sama Niki. Seperti biasa saya melihat dia wanita tangguh, tidak mengeluh, tidak menangis. Artinya dia siap bertanggung jawab dengan apa yang diperbuat. Kita lihat nantilah," paparnya.

Ayah Salmafina Sunan ini menyesalkan kepolisian yang harus menjemput paksa Nikita Mirzani ditengah keramaian dan di depan anaknya.

"Niki bingung saja kemarin sudah merasa diperiksa, kenapa sekarang ada penjemputan seperti ini, ditengah keramaian sampai dibawa-bawa anak. Ini yang disayangkan," ucapnya.

Sunan Kalijaga melihat pihak kepolisian terlalu berlebihan, karena Nikita Mirzani bukanlah gembong narkoba atau teroris. Menurutnya, ada cara-cara lain tanpa harus ditangkap paksa.

"Jujur kami sangat menyayangkan, sebenarnya drama ini tidak perlu terjadi di tempat publik, apalagi di hadapan anak kecil. Namun, demikian ini kewenangan polisi," imbuhnya.

"Tetapi, ada cara-cara lain, kami menyayangkan. Kasusnya sendiri bukan kasus-kasus keras, seperti teroris dan narkoba," lanjutnya.

Rekomendasi