Valentino Jebret Pemecah Pakem Sportcaster

| 21 Aug 2018 16:25
Valentino <i>Jebret</i> Pemecah Pakem <i>Sportcaster</i>
Valentino Simanjuntak (Sumber: Instagram/Radotvalent)
Jakarta, era.id - Komentator olahraga ikonik, Valentino Simanjuntak melebarkan sayap. Dari lapangan sepak bola ke lapangan bulu tangkis. Beragam tanggapan mewarnai aksinya mengiringi pertandingan di atas lapangan 13 x 6 meter.

Siang ini, saya sampai di kantor ketika semua orang sedang menonton pertandingan bulu tangkis antara Greysia Polii-Apriyani Rahayu melawan Yuki Fukushima-Sayaka Hirota, ganda putri dari Jepang. Saat itu, Greysia-Apriyani tengah mengejar ketertinggalan poin 16-12.

Meski papan skor menunjukkan kekalahan pasangan Indonesia di set pertama, pertandingan berjalan cukup ketat dan normal-normal saja rasanya, hingga saya menyadari suara yang saya kenal dari speaker televisi, hingga suara itu kemudian meneriakkan sebuah kata yang langsung meyakinkan saya akan sosok di baliknya, "jebreeet!" teriaknya.

Bukan apa-apa sih, Valentino masalahnya sudah kepalang lekat dengan pertandingan sepak bola. Dan semua sepakat, caranya memandu sebuah pertandingan sangat khas. Iya, sepakat akan ikoniknya Valentino, meski belum tentu semua sepakat menyukainya.

Kita tahu, sejumlah netizen yang mengaku sebagai pecinta bola kerap kali mengkritik cara Valentino, bagaimana dia menggambarkan sebuah kejadian di lapangan dengan istilah-istilah yang gak kepikiran sama sekali.

Coba saja, mana ada komentator lain kecuali Valentino yang menyebut gocekan sebagai gerakan 378 --mengacu pada pasal penipuan dalam KUHP, menyebut tendangan jarak jauh dengan tendangan LDR, atau menggambarkan rapuhnya pertahanan sebuah tim dengan kata "keretakan rumah tangga pertahanan."

Terdengar sampah banget memang. Tapi, akui saja, semua istilah itu sangat menghibur. Dan spontanitas Valentino sejatinya menunjukkan bahwa otak Valentino lumayan encer. Dan yang terpenting, orisinalitas Valentino tentu tiada tanding.

 

Bulu tangkis

Di lapangan bulu tangkis, Valentino lebih gila lagi. Ia berhasil menciptakan atmosfer lebih menegangkan setiap kali Greysia-Apriani digempur smash-smash keras pasangan Yuki-Sayaka, Valentino juga berhasil membuat dada lebih sesak setiap rally panjang dipertontonkan kedua tim.

Memang, terasa betul bahwa bulu tangkis bukan bidangnya. Tapi, seenggaknya itu lah sumbangsih Valentino buat para penggemar bulu tangkis. Ia berhasil membuat pertandingan lebih seru, meski tanpa analisa-analisa tajam khas komentator pertandingan bulu tangkis pada umumnya.

Dan bukan Valentino namanya kalau enggak bikin istilah-istilah nyeleneh. Di bulu tangkis, Valentino memiliki beberapa istilah baru seperti smash paku bumi untuk menggambarkan pukulan menusuk, pukulan iris bawang, atau kalimat "mengulir manja di atas net" untuk menggambarkan situasi permainan netting.

Selain istilah, kata, dan kalimat baru, Valentino tetap membawa beberapa istilah lama yang biasa ia gunakan dalam pertandingan sepak bola, seperti jebret, cakep, hingga gerakan 378 yang ia gunakan untuk menggambarkan pukulan mengecoh.

Valentino sendiri sudah memberi pernyataan soal tugas barunya ini. Lewat akun Instagram @radotvalent, Valentino memosting videonya saat membawakan pertandingan bulu tangkis bersama Yuni Kartika yang berperan sebagai match analysis.

 

Dalam unggahannya itu, Valentino menulis caption: yuuuk ngadu bola ama badminton ama gw maaah gw jabanin. 2 olahraga paporit gw eh tnyata paporit banyak orang Indonesia yak. mau mulai gw update2 badminton juga?

Tentu saja, unggahan Valentino pun langsung memancing netizen untuk mengomentari aksi Valentino memandu pertandingan bulu tangkis. Beberapa netizen mengaku senang dengan kehadiran Valentino di atas lapangan bergaris.

Ada yang menyambut baik seperti akun @suga_825 yang menuliskan, "welcome to badminton world bang.. Makin rame dan meriah kalau dikomentatorin sama bang @radotvalent."

Ada yang mengaku muak seperti @nox_end yang menulis, "saya kira cukup di sepak bola saja harus merasakan sakit telinga mendengarkan komentator yang tidak jelas, eh halah, sekarang juga di badminton. Saya akui awalnya yang begini itu lucu dan menghibur. Tetapi, lama-lama eneg juga."

Atau sejumlah netizen yang mengaku kehilangan sosok Valentino di dalam pertandingan-pertandingan sepak bola, hingga netizen yang memberi masukan kepada Valentino untuk lebih mendalami permainan bulu tangkis agar lebih mantap memandu pertandingan.

@izaljoss: semalam ina hongkong sangat hampa tanpa komentar lw bang!

@indraardi24: Bang elu kalau ngecast di badminton harus juga analisis permainan. Bukan cuma teriak2 bang. Badminton ama Sepakbola berbeda bang. Semoga kedepannya bisa lebih baik bang. Elu kelas bang."

Nah, kalau buat kamu gimana, friends? Lebih suka yang konvensional atau yang penuh kegilaan macam Valentino ini?

Rekomendasi