Memaknai Ungkapan Aging Like a Fine Wine Lewat Kecantikan Sophia Latjuba

| 25 Aug 2018 09:53
Memaknai Ungkapan <i>Aging Like a Fine Wine</i> Lewat Kecantikan Sophia Latjuba
Sophia Latjuba (Sumber: Instagram/Sophia_Latjuba88)
Jakarta, era.id - Baiklah, sebelum memulai artikel ini, bagaimana kalau kita tebak-tebakan, berapa usia Sophia Latjuba? Yak, untuk meningkatkan engagement antara kita, pertanyaan tersebut boleh lah kamu jawab di kolom komentar. (Ha Ha Ha), memang dasar penulis linglung yang kudu ngalor ngidul dulu untuk mengantar narasi.

Jadi, intinya sih begini. Baru-baru ini, Sophia Latjuba memosting sebuah foto di akun Instagramnya, @sophia_latjuba88. Dalam foto itu, Sophia Latjuba tampak begitu muda dan cantik, dan seksi, dan menawan, dan luar biasa deh pokoknya.

Dengan bikini putih, Sophia Latuba berpose menampilkan lekuk tubuh indah beserta senyumnya yang amat cantik. Tentu saja, foto ini mengundang reaksi netizen. Kebanyakan dari mereka memuji betapa awet mudanya Sophia Latjuba.

Di usianya yang kini menginjak (berapa ya?), fisik Sophia Latjuba memang tampak enggak menua. Netizen pun membandingkan tampilan fisik Sophia Latjuba itu dengan tampilan fisiknya beberapa tahun lalu. Bahkan, seorang netizen dengan akun @komangputra memuji Sophia Latjuba dengan sebuah ungkapan klasik, "aging like fine wine."

Memang, banyak orang sejak lama percaya pada manfaat penuaan anggur. Berdasar informasi yang kami kutip dari cellaraiders.com, manfaat penuaan anggur telah diyakini oleh manusia sejak zaman Yunani kuno.

Pada zaman itu, orang-orang mengonsumsi anggur jerami yang mampu menua berkat kandungan gula yang tinggi. Keyakinan ini pun dipercaya oleh orang-orang Romawi, di mana mereka banyak mengonsumsi anggur Falernian dan Surrentine yang memiliki manfaat dan kenikmatan luar biasa ketika disimpan selama berdekade-dekade. 

 

Lalu, benarkah keyakinan tersebut?

Jawabannya, masih diragukan. Bukan berarti enggak, ya. Diragukan karena belum ada penelitian yang menunjukkan hasil valid dari variabel ini. Meski begitu, banyak ahli meyakini keterkaitan kuat antara manfaat dan cita rasa wine yang baik dengan penuaan dari wine itu sendiri.

Hanya saja, penuaan bukan satu-satunya yang membuat cita rasa dan manfaat wine jadi baik. Reditya Candra Dewi, Manajer Pemasaran Hatten Wines mengatakan kepada CNN, kualitas buah anggur saat masa panen jadi faktor penentu cita rasa dan kenikmatan wine.

Selain itu, kondisi cuaca dan suhu ruang penyimpanan juga penting. Biasanya nih, di kafe-kafe dan restoran, wine disimpan dalam suhu ruangan 18-20 derajat celcius. "Wine itu masa enaknya bisa berubah, seperti buah deh, setelah dikupas rasanya pasti berbeda," katanya.

Nah, soal wine yang tambah tua makin enak itu, ada kok penjelasannya. Begini, rasa anggur lebih enak ketika berusia tua berkat reaksi kimia kompleks yang terjadi di antara gula, asam, dan sebuah senyawa yang dikenal dengan fenolik yang terkandung dalam wine itu sendiri. 

Nah, pada waktunya nanti, reaksi kimia itu akan memengaruhi cita rasa anggur. Enggak cuma cita rasa dan manfaat, lho. Reaksi kimia tersebut juga dapat mengubah warna dan aroma dari wine. Fenolik sendiri memang memiliki peran amat penting dalam mengelola manfaat dan cita rasa wine.

Dalam senyawa fenolik, terdapat unsur lain yang dikenal dengan nama tanin. Tanin ini terkandung pada bagian batang, biji, dan kulit dari buah anggur. Kalau kamu doyan anggur, kamu pasti pernah merasakan rasa kering usai mengonsumsi anggur. Nah, tanin itu lah yang menyebabkan sensasi kering saat dan mengonsumsi anggur.

Sederhananya, tanin adalah pengawet alami yang mampu melindungi kualitas anggur hingga seenggaknya 40 tahun. Selain sensasi rasa kering, tanin ini juga yang memberi rasa pahit dan astringen. Nah, jika sudah pada waktunya, tanin ini akan menghilang dengan sendirinya dan memicu pengembangan buket atau aroma khas dari jenis-jenis anggur itu sendiri.

Jadi, apa iya Sophia Latjuba mengandung tanin yang bikin dia tetap oke banget di usianya yang ke...

Rekomendasi